Mensos Juliari Mendadak Jadi Guru di Sekolah PKH

Mensos Juliari Mendadak Jadi Guru di Sekolah PKH
Penulis :
Koesworo Setiawan
Penerjemah :
Putri D

JAKARTA (29 Juli 2020) - Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengunjungi kegiatan edukasi kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dalam Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.


P2K2 lebih dikenal oleh penerima PKH dengan sebutan Sekolah PKH, karena di dalam sekolah PKH, mereka mendapatkan berbagai materi mulai dari materi tentang kesehatan dan gizi, pengelolaan keuangan keluarga, pengasuhan anak dan pendidikan dan berbagai ilmu lain yang telah dituangkan dalam buku pedoman pelaksanaan P2K2.


Di hadapan 18 KPM PKH, Mensos meminta agar P2K2 tetap dilaksanakannya dengan mengikuti prosedur kesehatan yang ditetapkan pemerintah.


"Walaupun sekarang kondisi sedang agak sulit karena COVID-19, tapi ibu-ibu sekalian harus tetap optimis, tetap yakin," ujar Mensos Juliari di Jakarta, Selasa (28/7).


Seluruh pendamping, kata Bapak dua anak ini juga kembali menjalankan tugasnya, meski sekarang agak berbeda, "Harus pakai masker, harus cuci tangan pakai sabun, duduknya ngga boleh nempel-nempel, walau bagaimanapun, program harus tetap berjalan," papar Mensos Ari, panggilan akrabnya.


Kegiatan P2K2 adalah kegiatan wajib berisi materi-materi pengetahuan, keterampilan maupun sikap terkait dengan penyaluran bansos PKH yang diberikan pendamping dan harus diikuti oleh seluruh KPM.


Ketika bansos disalurkan, KPM PKH dibekali kemampuan untuk berdaya dan siap untuk mandiri atau graduasi melalui edukasi kegiatan dalam P2K2 sehingga KPM dapat mengelola bansos yang diterimanya dengan baik.


Kegiatan tersebut hadir juga Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Rachmat Koesnadi, Camat Makasar Kamal Alatas dan Lurah Kebon Pala Faisal Rizal


Di kesempatan tersebut, Pepen Nazaruddin menyatakan target graduasi sebesar 10% atau satu juta KPM.


"Tahun ini, kita targetkan 10% dari KPM PKH graduasi. Di DKI Jakarta saja, 160 ribu KPM sudah graduasi," tutur Pepen.


Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari peran serta para Sumber Daya Manusia (SDM) PKH, mulai dari pendamping, Koordinator Kota (Korkot), sampai Koordinator Kecamatan dan Kabupaten.


Sementara itu, ditemui usai melakukan P2K2, Pendamping PKH Kelurahan Kebon Pala, Wardiyaningsih, mengaku senang dan termotivasi lantaran P2K2 yang diberikannya kepada KPM dihadiri langsung Menteri Sosial.


"Saya merasa senang dan termotivasi dengan kehadiran Pak Menteri, artinya beliau respect dengan kegiatan kami, pendamping PKH, walaupun dalam kondisi pandemi seperti ini," ungkap wanita yang biasa dipanggil Ning oleh KPMnya ini.


Meski sempat grogi menyampaikan materi di hadapan Mensos, perlahan ia mengaku bisa mengatasinya.


"Pastinya manusiawi sekali kalau ndredeg (grogi), cuman saya buat mengalir karena pastinya saya sudah harus menguasai materi P2K2 yang saya akan sampaikan kepada KPM," tutur Ning.


Hadirnya Mensos dalam P2K2 untuk KPM PKH dampingannya, lanjutnya, merupakan kebanggaan tersendiri bagi Ning. Pasalnya, kesempatan itu bisa sekaligus ia gunakan untuk memberikan motivasi dan membuktikan kepada KPM bahwa benar P2K2 merupakan kegiatan wajib untuk diikuti dalam PKH sehingga Pak Menteri sampai berkenan hadir di tengah-tengah mereka siang itu.


Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

نشر :