Mensos: Kami Bekerja dengan "Sense of Crisis"
BANDUNG
(5 Juli 2020) – Dari seluruh kementerian/lembaga (K/L),
Kementerian Sosial (Kemensos) patut bersykukur, karena meraih realisasi
penyerapan anggaran tertinggi.
“Patut
disyukuri realisasi anggaran Kemensos tertinggi dari semua K/L dair pagu anggaran
Rp 104,453 triliun sudah direalisasi Rp 65,026 triliun atau 62.25%,” ujar
Menteri Sosial Juliari P. Batubara saat meninjau langsung proses penyaluran
Bantuan Sosial Tunai (BST) di Desa Katapang Pasung dan Desa Sekarwangi, yang
berada di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Sabtu (4/7/2020).
Tentu
saja, kata Juliari, tingginya realisasi penyerapan anggaran sebagai buah dari
kerja percepatan dan terobosan yang dilakukan, sehingga mampu menggerakkan roda
ekonomi masyarakat.
“Kami
melakukan percepatan untuk semua jenis belanja, baik untuk bansos, modal, dan
barang. Percepatan tersebut telah menggerakkan perekonomian masyarakat sesuai
dengan arahan dari Presiden,” tutur Juliari.
Mensos
Juliari melanjutkan pengecekan penyaluran BST di Kantor Pos Kota Bandung,
sekaliglus meminta KPM penerima BST agar bansos yang diterima masyarakat bisa
terus banyak.
“Bansos
itu ada banyak, ada dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota. Jika belum
menerima karena harus menunggu giliran. Saya harap bapak dan ibu bisa bersabar," imbuh Juliari.
Total
penerima BST di Provinsi Jabar sebanyak 1.150.254 Kepala Keluarga (KK) dengan
nilai total Rp 2.070.457.200.000.
“Untuk
di Kabupaten Bandung ada 99.575 KK penerima BST senilai Rp 179.235.000.000,
Kota Bandung tercatat 70.069 KK penerima BST Rp 126.124.200.000,” terang
Mensos Juliari.
Tingginya
realisasi penyerapan anggaran Kemensos tidak lepas dari sense of crisis yang
terlihat dari berbagai terobosan yang dilakukan diinstrukstikan baik di internal
maupun mitra kerja.
“Kami
instruksikan PT Pos Indonesia untuk menambah durasi layanan dari pagi hingga
malam, menggerakkan semua sumber daya selain menambah loket-loket serta titik
lokasi penyaluran di komunitas, seperti kantor desa dan kelurahan, sekolah,
serta pos RW, ” ungkap Juliari.
Dalam
penyaluran BST dilakukan secara simultan, yaitu berbarengan dengan pembaruan
data selain mempercepat juga
meningkatkan ketepatan sasaran.
“Saya
kira ini tidak kalah penting, yaitu menambah penyedia sarana transportasi dan vendor,
serta mengurangi item bansos dengan nilai sama,” tandas Juliari.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI