Mensos Risma Beri Perhatian Lebih ke Masyarakat Papua dengan Salurkan Berbagai Bantuan
JAYAPURA (28 Agustus 2024) - Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan
berbagai bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dan pemberdayaan sosial
kepada sejumlah masyarakat di Papua. Penyerahan bantuan simbolis disampaikan
Mensos Risma yang diwakili oleh Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media
Massa, Don Rozano Sigit Prakoeswa.
Penyerahan bantuan
ATENSI diberikan kepada 13 anak di Jayapura, Papua. Bantuan tersebut berupa
alat perlengkapan sekolah, sandang, pangan, nutrisi, dan alat kebersihan diri.
"Untuk disabilitas kami ada bantuan ATENSI," jelas Salahudin Yahya,
Sekretaris Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos seraya mengatakan bantuan yang
diberikan telah melalui asesmen kemudian memenuhi kelayakan.
Selain itu, bantuan
ATENSI juga diberikan kepada tiga orang disabilitas berupa alat bantu kursi
roda dan tongkat adaptif. "Saya senang, baru pertama kali dapat bantuan
kursi roda," ucap Ice Kogoya (42), warga Kota Jayapura seraya mengucapkan
terima kasih kepada Mensos Risma atas bantuan yang didapatnya.
Selain ATENSI, Mensos
Risma juga memberikan bantuan pemberdayaan sosial kepada masyarakat di
Kabupaten Asmat dan Kabupaten Pegunungan Bintang. "Kami bekerja sama
dengan Keuskupan dalam pendampingan di lapangan, sekarang sudah
berproses," jelas Mira Riyati, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos. Untuk
Pegunungan Bintang, bantuan yang diberikan berupa ternak babi sejumlah 646
ekor. Sedangkan bantuan yang diberikan di Asmat berupa ayam petelur 1.500 ekor,
ayam pedaging 1.000 ekor, benih lele 5.000 ekor, mesin pembuat pelet/pakan, uji
coba budi daya jagung, serta rumah madu.
Mensos Risma secara
konsisten memprioritaskan berbagai penanganan kemiskinan di daerah perbatasan,
salah satunya Papua. Hal itu dilakukan karena jika kemiskinan di daerah
perbatasan tidak ditangani maka dapat memperbesar potensi hancurnya keutuhan
dan persatuan bangsa. Ketika masyarakat di daerah perbatasan merasa negara
tidak hadir menjangkau mereka, maka mereka mudah dipengaruhi berbagai pihak
untuk memisahkan diri dari Indonesia. Dengan berbagai bantuan yang diberikan di
Papua tersebut, hal itu memperlihatkan perwujudan negara hadir merangkul mereka
hingga ke perbatasan.