Realisasikan Janji Presiden, Mensos Risma Serahkan 84 Mesin Perahu kepada Nelayan di Gresik

Realisasikan Janji Presiden, Mensos Risma Serahkan 84 Mesin Perahu kepada Nelayan di Gresik
Penulis :
Laili Hariroh
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

Total bantuan Kementerian Sosial kepada nelayan di Gresik senilai Rp1,3 miliar

 

GRESIK (23 Oktober 2022) - Menteri Sosial Tri Rismaharini sambangi Bale Purbo di Kabupaten Gresik, Jawa Timur untuk memberikan bantuan mesin perahu kepada kelompok nelayan. Bantuan tersebut merupakan realisasi kunjungan Presiden dan Mensos sebelumnya di Gresik pada 20 April 2022 lalu.

 

"Ini tindak lanjut kunjungan Bapak Presiden ke sini. Para nelayan meminta bantuan mesin perahu. Kemudian, kita respon secara detail karena kita ingin kehidupan mereka lebih baik," ujar Risma di Bale Purbo, Gresik, Sabtu (22/10).

 

Sebanyak 84 unit mesin dengan tenaga 11 horsepower dan paket sembako diberikan kepada 7 kelompok nelayan di Kelurahan Lumpur dan Kroman, yaitu kelompok nelayan Metoko, Balai Pesusukan, Balai Gede, Balai Purbo, Balai Wonorejo, Balai Keling dan Balai Cilik.

 

Pada kesempatan tersebut, nelayan yang hadir sempat mengeluhkan murahnya harga ikan saat tangkapan melimpah. Pun sebaliknya, saat musim angin barat dan tangkapan ikan sepi, nelayan tak mendapatkan hasil meski sudah melaut berhari-hari. Akibatnya, banyak nelayan di Kelurahan Lumpur dan Kroman terjerat utang bank keliling dengan bunga mencapai 25% per 4 bulan.

 

Menanggapi persoalan tersebut, Mensos Risma berinisiatif melakukan pemberdayaan kepada ibu rumah tangga untuk mengolah hasil tangkapan ikan yang melimpah menjadi produk kemasan siap jual.

 

“Saat panen raya, yang dijual jangan sebanyak itu. Seperti biasanya saja. Sisanya diolah menjadi produk siap jual. Larang Pak, nek dodolan itu (Mahal Pak, kalau jualan produk olahan),” kata Risma.

 

Risma juga memotivasi para nelayan dengan menghubungi langsung Aminah, seorang mantan penjual Semanggi keliling di Surabaya. Dulu, omzet Aminah maksimal Rp150 ribu per hari. Setelah mengikuti program pemberdayaan, omzet Aminah kini bisa mencapai Rp5 juta per hari.

 

Lebih lanjut, Risma juga mendorong para nelayan untuk mendirikan koperasi. Risma menyampaikan bahwa bunga koperasi tidak sebesar bunga bank keliling. Besarannya bisa disepakati sesuai kemampuan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT).

 

Sementara itu, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyambut baik usulan Mensos Risma. Menurutnya, pemberdayaan ibu rumah tangga dan koperasi dapat menjaga hasil tangkap dan memberikan nilai tambah bagi nelayan. Di samping itu, koperasi dapat menjadi sumber fresh money bagi para pelayan membeli bahan bakar dan ransum mereka melaut.

 

Eko Juliono (34), perwakilan Gabungan Kelompok Nelayan Kelurahan Lumpur dan Kroman (Gapokan) mengungkapkan persetujuannya terhadap usulan tersebut.

 

"Saya setuju. Karena di sini belum ada koperasi untuk nelayan. Semoga terealisasi agar nelayan di sini bisa sejahtera dan membuka peluang untuk masuk ke industri," kata Eko.

 

Di Kelurahan Lumpur dan Kroman, terdapat sekitar 1.600 nelayan dengan kurang lebih 800 perahu. Hasil tangkapan nelayan seperti Ikan Kuro, Ikan Dorang dan Ikan Kakap Putih memiliki kualitas ekspor, namun harga dari penadah tidak terlalu tinggi. Rata-rata penghasilan nelayan hanya Rp50 ribu per hari.

 

Kondisi inilah yang mendasari Mensos Risma mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan dan koperasi. Mensos juga meminta Bupati Gresik untuk berkoordinasi dengan kelompok nelayan terkait model pemberdayaan yang akan dikembangkan nantinya.

 

"Bentuknya seperti apa, nanti Bapak Bupati yang koordinasikan. Kalau kita konsisten, saya yakin tujuan baik ini tercapai," pungkas Risma.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI

نشر :