Optimisme Kunci Keluar dari Krisis Pandemi

Optimisme Kunci Keluar dari Krisis Pandemi
Penulis :
Biro Humas
Penerjemah :
Nia Annisa

JAKARTA (19 Oktober 2020)  - Menteri Sosial Juliari P Batubara menegaskan, bahwa optimisme adalah prasyarat agar Indonesia mampu keluar dari krisis pandemi Covid-19. Mensos berharap semua komponen bersama-sama untuk saling membangun optimisme. “Bangsa bangsa besar pernah mengalami kehancuran sebelum bisa maju. Tidak ada bangsa yang langsung besar,” katanya (19/10/2020)

Menurut Mensos Juliari, hal itu menjadi karena kerja keras seluruh jajaran Kemensos. Dengan jalan itu, kinerja anggaran terus meningkat yang ditunjukkan dengan tingginya realisasi anggaran. Per 19 Oktober, dari pagu Rp134.008.919.106.000, telah teralisasi Rp110.285.014.760.530 (82,30%), atau tertinggi dari seluruh K/L.


Kemensos pun menjadi salah satu kementerian yang paling sibuk di tengah pandemi ini. Kemensos bertanggung jawab terhadap anggaran sebesar Rp134,008 triliun untuk puluhan juta KPM. Namun, Mensos Juliari menegaskan di tengah pandemi ini Kemensos akan tetap berfokus menurunkan angka stunting.


Mensos Juliari mengatakan, dalam percepatan penurunan stunting, akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita harus dipastikan tetap berlangsung dan tidak berhenti di tengah pandemi ini.


“Presiden Joko Widodo menginstruksikan langsung kepada Kemensos dan Kementerian Kesehatan sebagai leading sektor dalam penanganan stunting,” ucapnya.


Kemensos sudah memiliki dua program yang sudah berjalan selama ini, yakni PKH dan Program BPNT. Dua program tersebut mencakup sasaran yang sangat besar dan efektif mendukung penanganan masalah stunting. Di lain pihak, dua program tadi juga terdapat komponen yang berhubungan langsung dengan agenda kesehatan.


Sebagai contoh, di PKH terdapat tujuh komponen di mana empat di antaranya terkait kesehatan, yakni ibu hamil, balita, lansia dan disabilitas.  Sisanya 3 komponen terkait dengan pendidikan. Kemudian di Program Sembako/BPNT juga telah mengalami kenaikan indeks dari semula Rp110.000/KPM/bulan menjadi Rp 150.000/KPM/bulan dan kemudian dalam penanganan dampak Covid-19, naik menjadi Rp 200 ribu/KPM/bulan.


Sejalan dengan peningkatan indeks juga dilakukan penambahan jenis komuditas. Yakni dari semula beras dan telur, selanjutnya direkomendasikan untuk membeli daging, ikan, ayam, dan kacang-kacangan.


Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

نشر :