Serahkan Santunan Kepada Ahli Waris, Mensos: Kami Turut Bela Sungkawa

Serahkan Santunan Kepada Ahli Waris, Mensos: Kami Turut Bela Sungkawa
Penulis :
Biro Humas

PAMEKASAN (28 Februari 2021) – Kementerian Sosial RI melakukan penanganan pasca terjadi bencana, berupa pemberian santunan bagi keluarga ahli waris dan Layanan Dampak Psikososial (LDP) trauma healing bagi para korban bencana. 

“Pertama, menyampaikan ucapan bela sungkawa dari Bapak Presiden, sekaligus menyerahkan santunan bagi keluarga korban di pondok ini,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di Pondok Pesantren Annidhamiyah Jalan Bunga Eler, Dusun Jepun Ds. Bindang Kec. Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (27/2/2021).

Dalam penyerahkan tersebut, Mensos didampingi oleh Plh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Rachmat Kusnadi, Kadinsos Kab Pamekasan, perwakilan BRSAMPK dan TRC Antasena Magelang, KH Muhaidi pengasuh Ponpes, perwakilan Bhayangkari cabang Pasean, Camat serta Kepala Desa.

Kondisi curah hujan, kata Mensos, tidak bisa diterka dan sebaiknya memang di daerah-daerah yang rawan terutama di daerah lereng-lereng agar warga menghindari tentu dengan melibatkan pemerintah daerah (Pemda).

“Saya juga nitip kepada Pemda untuk mengingatkan warga yang tinggal di lereng-lereng untuk selalu waspada agar terhindar dari bencana alam,” ungkap Mensos.

Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan bagi keluarga ahli waris dan korban luka. Juga, Presiden menitipkan bantuan kepada Ponpes Annidhamiyah.

“Kami menyerahkan santunan bagi keluarga ahli waris dan korban luka, juga kami menyampaikan ada sedikit bantuan dari bapak Presiden untuk Ponpes,” katanya.

Pimpinan sekaligus Pengasuh Ponpes Annidhamiyah KH Muhaidi menyampaikan terima kasih kepada Presiden dan Menteri Sosial yang telah memberikan santunan bagi keluarga korban dan membantu untuk perbaikan fasilitas Pondok puteri.

 “Kami ucapkan terima kasih kepada Presiden dan Mensos yang telah memberikan santunan dan bantuan untuk perbaikan fasilitas pondok puteri, semoga Allah SWT membalas dengan sebaik-baiknya balasan,” ucap KH Muhaidi, berkaca-kaca.

Ke-5 keluarga santriwati ahli waris bencana tanah longsor mendapatkan Rp 15 juta senilai Rp 75 juta dan 2 korban luka Rp 10 juta, total Rp 85 juta rupiah.

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial (Ditjen Dayasos) Kemensos memberikan bantuan kewirausahaan untuk pengembangan koperasi demi kelangsungan Pondok Pesantren Rp 50 juta berasal dari dana hibah dalam negeri.

Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena Magelang, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan sebanyak 45 paket berupa alat ibadah mukena, dan tambahan asupan gizi seperti susu, gula, serta biskuit.

BRSAMPK Antasena juga menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) memberikan layanan Layanan Dampak Psikososial (LDP) trauma healing dalam program pondok ceria bagi korban pasca bencana sejak Kamis (25/2/2021) tim diwakili oleh Ihsan, Dharmanto, Ahmad Barizun dan Timbul Saputro.

Pasca terjadi bencana tanah longsor lereng setinggi 70 meter menimpa Pondok putri Annidhamiyah yang mengakibatkan tertimbunnya 5 santriwati dan sudah ditemukan semuanya selanjutnya dimakamkan oleh pihak keluarga dan Ponpes. 

Bagi 2 korban luka-luka masih dalam penanganan, bagi korban luka yang mengalami patah tulang kaki sedang menjalani perawatan medis di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo, Pamekasan juga diberikan bantuan berupa alat bantu jalan berupa 1 buah krak (tongkat alat bantu jalan)

Dalam penanganan pasca terjadi bencana tanah longsor di Ponpes Annidhamiyah pada Rabu (24/2/2021) hadir Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan pilar-pilar sosial seperti Karang Taruna, serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

نشر :