Usai Viral di Tiktok, Balai "Wyata Guna" Segera Berikan Modal Bagi Disabilitas Penjual Sepatu Keliling

Usai Viral di Tiktok, Balai "Wyata Guna" Segera Berikan Modal Bagi Disabilitas Penjual Sepatu Keliling
Penulis :
Biro Humas

JAKARTA (26 Mei 2021) – Tak memiliki dua tangan adalah kondisi sangat sulit. Tapi tidak bagi Jimat, 35 tahun, selain takdir juga sebagai tantangan bisa hidup mandiri.

Usai viral di medsos di akun Tiktok @kang_kris yang mengunggah video Jimat saat menjajakan sepatu keliling ditemui di Galumit Kec Cileunyi, Kabupaten Bandung.  

Warganet kagum dengan kondisi Jimat yang tidak mengemis seperti kebanyakan orang, namun memilih berjualan sepatu keliling dan selalu berpindah tempat.

Ia menyewa kamar 4x4 meter dengan dua rekannya. Sebelumnya memiliki kios di Pasar GSP Cianjur tapi lima bulan lalu digadaikan Rp 11 juta dan belum ditebus.

Kementerian Sosial RI melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Disabilitas "Wyata Guna" Bandung merespon kasus dengan segera memberikan bantuan modal usaha.

Dalam waktu dekat bantuan akan diberikan usai proses identifikasi hingga asesmen tim Respon Cepat melibatkan Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial hingga Dinas Sosial.

"Bantuan dukungan kewirausahaan untuk beli sepatu Rp 6 juta, jika sudah memiliki stok sepatu sendiri, Pak Jimat bebas menyewa kos sesuai lokasi pasar lebih bagus," ujar anggota tim Respon Cepat Balai "Wyata Guna" Tahan Isnaini, Jumat (21/5/2021).

Jeli melihat peluang membuatnya selalu pindah tempat. Di mana ada keramaian ia buka lapak. Pernah ditawarkan tangan palsu dan motor roda tiga, ia menolak karena menghambat aktivitas dan selama ini terbiasa dengan fisiknya sejak lahir.

"Dia itu orang yang mandiri dan bilang yang dibutuhkan hanya bantuan modal untuk beli sepatu hingga bisa untung lebih dan bisa terus diputar," ungkap Tahan.

Sesuai arahan Menteri Sosial agar Balai memberikan layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) multifungsi dengan respon cepat terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang membutuhkan bantuan.

Usai menggali informasi melalui asesmen, ditemukan fakta bahwa Jimat mengalami disabilitas fisik sejak lahir, dengan tidak mempunyai kedua tangan. 

Pria berasal dari Kabupaten Sukabumi ini, merupakan tulang punggung keluarga yang mengais rezeki dengan menjual sepatu keliling di sekitar wilayah Bandung. 

"Juga, sesuai arahan Dirjen Rehabilitasi Sosial untuk dukungan kewirausahaan berupa pelunasan sewa kios bisa diberikan dari bantuan ATENSI," ungkap Tahan.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
نشر :