Wajah Kesetiakawanan Sosial di Lingkungan Ditjen Rehsos

Wajah Kesetiakawanan Sosial di Lingkungan Ditjen Rehsos
Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Dimas Puguh; Karlina Irsalyana

BANJARBARU (20 Desember 2019) - Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI melalui Program Rehabilitasi Sosial 5 Kluster New Platform (Progres 5.0 NP) memeriahkan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), yang tahun 2019 ini mengusung tema "Kesetiakawanan Sosial Menembus Batas".

Mulai dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Rehsos yaitu Balai Literasi Braile Indonesia (BLBI) “Abiyoso” Cimahi yang menyelenggarakan kegiatan Pemetaan Kebutuhan Literasi Braille dan Pendampingan Penggunaan Aplikasi Audio Mobile Library (AML) di PSBN “Fajar Harapan" Martapura (18/12/19). BLBI "Abiyoso" di Cimahi mengembangkan aplikasi dan penggunaan AML bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (PDSN) untuk memudahkan para PDSN dalam mengakses informasi dan pengetahuan praktis didalam aplikasi AML yang aplikasinya dapat diunduh dengan mudah di Playstore.

Salah satu rangkaian HKSN 2019 yaitu Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) yang diadakan di Siring Kilometer 0, Banjarmasin turut memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan bantuan sosial. Bantuan sosial itu berupa pemberian secara simbolis alat bantu disabilitas seperti kaki palsu, alat bantu dengar, tongkat kaki.

Selain itu, Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA turut ambil bagian pada kegiatan HKSN 2019. Ditandai dengan peresmian Gedung Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Menteri Sosial RI, Juliari P. Batubara di Intan Banua, Banjarmasin (19/12/19). IPWL ini dibuat untuk tempat pelaksanaan Rehabilitasi Sosial bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA. 

Dilanjutkan kunjungan ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Budi Luhur", Menteri Sosial berdialog langsung dengan para penerima manfaat. 

Pada kesempatan ini juga Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) "Mahatmiya" di Bali mencoba menggali potensi penyandang disabilitas sensorik netra (PDSN) untuk menjadi barista. Kini Mahatmiya telah memiliki kafe kopi bernama Artne Coffee dengan keunikan kopi khas buatan PDSN. Dengan apik, penerima pelayanan meracik kopi untuk Mensos bersama Istri dan Pejabat lainnya di stan Ditjen Rehsos yang telah di desain menyerupai kafe kopi (19/12/19).

Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak mengenalkan Gameboard, Permainan Psikoterapi terkait dengan pengenalan diri untuk menghindari tindakan pelecehan seksual, tindak kekerasan atau penculikan yang diekspresikan dalam bentuk dolanan bocah. Game ini dirancang atas kerjasama Kemensos, UNICEF dan UMJ.
نشر :