Asistensi Rehabilitasi Sosial: Memastikan Keluarga Hadir Pasca Rehabilitasi

  • Asistensi Rehabilitasi Sosial: Memastikan Keluarga Hadir Pasca Rehabilitasi
  • 15974436527048
  • 15974436604356

Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Dewi Purbaningrum; Karlina Irsalyana

BATURRADEN (13 Agustus 2020) - Pelayanan rehabilitasi sosial kepada Penerima Manfaat (PM) saat pandemi COVID-19 mendorong Kementerian Sosial untuk lebih berinovasi dalam memberikan pelayanan. Melalui Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan (BRSKP) Napza "Satria" Baturraden, Kementerian Sosial melakukan intervensi secara virtual kepada PM. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari asistensi rehabilitasi sosial berbasis keluarga dalam bentuk family dialogue kepada keluarga PM yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat.

Layanan dalam jaringan (daring) diikuti oleh pekerja sosial pendamping, supervisor pekerja sosial, keluarga PM, dan psikolog. Adapun agenda kegiatan ini yaitu laporan perkembangan PM baik dari segi sosial maupun psikologis serta rencana keluarga setelah PM selesai menjalani program.

Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial, Hendra Permana menyampaikan bahwa dukungan keluarga memegang peranan penting dalam menjaga pemulihan pasca rehabilitasi. "Tantangan terberat akan dihadapi ketika putera Bapak dan Ibu selesai menjalani program. Perlu adanya dukungan positif dan kuat dari keluarga. Pekerja sosial membantu untuk menjembatani penyusunan rencana ke depannya, termasuk relapse prevention," kata Hendra.

Pihak keluarga menyampaikan kesediaannya untuk mendukung proses pemulihan PM dan berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh BRSKP Napza "Satria" Baturraden. "Alhamdulillah, kami bersyukur atas perubahan yang terjadi pada anak kami. Ke depannya kami akan berusaha untuk mengikuti saran dari Bapak/Ibu petugas agar anak kami tidak lagi menyalahgunakan Napza. Ada rencana untuk melanjutkan pendidikan setelah selesai rehab," kata Ayah PM.

Layanan asistensi sosial berbasis keluarga dilakukan berkala baik secara langsung melalui kegiatan home visit dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 maupun secara virtual. Penerimaan dan dukungan keluarga menjadi faktor penting agar terjalin rasa saling percaya antara PM dan keluarganya. Sehingga dapat mengurangi resiko lapse maupun relapse serta dapat melanjutkan rencana kehidupan yang sempat tertunda akibat penyalahgunaan Napza.
Bagikan :