Baksos di Palu, Mensos Risma Rujuk PM yang Membutuhkan Penanganan Lanjut

Baksos di Palu, Mensos Risma Rujuk PM yang Membutuhkan Penanganan Lanjut
Penulis :
Dian Catur Prasetyaningtyas Kurniawati
Penerjemah :
Laili Hariroh

PARIGI MOUTONG (5 Maret 2024) - Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau kondisi 186 warga kecamatan Sausu yang hadir dalam acara Bakti Sosial  Kementerian Sosial Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Penyerahan Bantuan ATENSI di Kecamatan Sausu, Parigi Moutong pada Selasa (5/3). Di sana, Mensos menemukan banyak warga menderita katarak, anak-anak penderita cerebral palsy-pun cukup banyak ditemukan. Mensos  yang tidak menduga hal ini sebelumnya pun dengan segera menggerakkan stafnya dan berbagai pihak terkait agar warga bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Saya nggak ngira sama sekali. Awalnya saya mau cek rumah saja, tapi sekarang itu sudah clear. Jadi sekarang kita akan tangani, kita usahakan sebelum puasa akan mengadakan operasi katarak di Palu," ujar Mensos Risma.

Sebanyak 186 warga berasal dari 9 desa di Kecamatan Sausu. Mereka datang untuk memeriksakan kesehatan dan menerima bantuan. Dari jumlah tersebut, 158 merupakan lansia, 6 orang merupakan penyandang disabilitas dan 22 lainnya adalah penerima manfaat anak-anak.

Dari sekian banyak lansia yang hadir, mata jeli Mensos Risma pun tertuju pada kondisi penglihatan para lansia. Banyak di antara mereka yang nampaknya menderita katarak. Mensos langsung menghimbau agar mereka bersedia untuk menjalani operasi katarak. Kementerian Sosial akan membantu biaya akomodasinya dan warga pun tak perlu mengeluarkan sepeser pun.

"Kalau ada potensi katarak, kalau banyak akan kami adakan operasi katarak di palu. Nanti bapak ibu tidak perlu cari penginapan. Bisa menginap di balai kami, kami semua yang biayain," tutur Mensos menjawab kecemasan para lansia itu akan biaya operasi dan akomodasi.

Selain katarak, Mensos juga memperhatikan jumlah penderita cerebral palsy yang cukup banyak di area tersebut. Selain memberikan kursi roda kepada anak-anak penderita cerebral palsy, Mensos juga menawarkan untuk menjalankan terapi rutin bagi mereka.

"Kalau banyak, nanti kami kirim terapis. Saya bantu peralatan. Nanti kita datangkan terapis ke sini, di Palu ada terapis kok. Ini harus diterapi terus agar kondisinya tidak makin memburuk ya," kata Mensos.

Mensos juga menawarkan untuk merujuk Nazril (6) ke Solo. Mensos melihat potensi dalam diri Nazril untuk bisa bergerak secara normal dan membujuk sang Nenek untuk mau menemani Nazril ke Solo.

"Nanti di Solo saya ilang, Bu," ucap Minah, nenek Nazril yang disambut gelak tawa Mensos.

Dalam Bakti Sosial itu, Sentra Nipotowe Palu menyerahkan bantuan berupa 100 paket sembako, 3 kursi roda, 3 kursi cerebral palsy, 3 kruk, 3 tongkat kaki, 40 alat bantu dengar dan 20 tongkat adaptif. Sentra Pangurangi, Sentra Wirajaya, Sentra Gau Mabaji, Balai Pelatihan dan Pendidikan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin serta BBPPKS Makassar juga turut menyediakan total 800 paket sembako. Sedangkan Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas menyerahkan beberapa bantuan di antaranya 3 kursi roda, 2 Grita (gelang disabilitas grahita) dan 2 Gruwi (gelang rungu wicara). Sementara Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak menyerahkan 22 paket nutrisi dan mainan anak.

Tak hanya bantuan berupa barang, Kemensos juga mengerahkan tim kesehatan dan berkolaborasi dengan RSUD setempat untuk memberikan pelayanan bagi mereka yang membutuhkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit.
Bagikan :