Balai Anak "Antasena" Respon Cepat Bayi dengan "Distress" Napas

Balai Anak "Antasena" Respon Cepat Bayi dengan "Distress" Napas
Penulis :
Humas Balai Anak Antasena Magelang
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Intan Qonita N

SLEMAN (22 April 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Anak Antasena Magelang mengirimkan Tim Respon Kasus untuk melakukan asesmen dan memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada bayi dengan kondisi distress napas serta memberikan dampingan psikososial kepada orangtuanya.

Penyerahan bantuan ATENSI dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Sleman oleh Arif Nurhidayat, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Anak “Antasena” dan diterima langsung oleh Maryatin, ayah sang bayi dengan disaksikan  Wisnu Wardoyo Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sleman serta Satuan Bakti Pekerja Sosial Kabupaten Sleman yang juga turut hadir mendampingi orangtua bayi.

Arif menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan berupa vitamin khusus bayi 15 saset, popok sekali pakai 2 pak, pakaian bayi 5 stel dan uang tunai Rp. 1.500.000 rupiah yang digunakan untuk biaya pengobatan. “Bantuan ATENSI ini merupakan wujud kepedulian Kementerian Sosial dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial bagi anak,” tambahnya. 

Ucapan terima kasih disampaikan oleh Wisnu kepada Balai Anak “Antasena” yang telah peduli dan memperhatikan anak-anak yang ada di wilayah  Kabupaten Sleman. "Mohon dibantu juga kalau ada permasalahan anak bisa meminta bantuan ke Balai," kata Wisnu.

Royfahri Rizki Samudra yang saat ini berusia 59 hari lahir tanggal 19 Februari 2021 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Arvita Bunda dan berjenis kelamin laki-laki.  Lahir dengan kelainan pada paru-parunya, RSKIA Arvita Bunda kemudian merujuk bayi Royfahri ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sarjito di Yogya yang langsung ditempatkan di Ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) serta dipasang alat bantu pernapasan dan makan.  Kondisi bayi saat ini masih bernafas melalui alat bantu nafas, sehingga belum dapat dibawa pulang untuk dirawat di rumah.
 
Sebelum memberikan bantuan ATENSI, Tim Respon Kasus yang terdiri dari Pekerja Sosial Balai Anak “Antasena” telah melakukan asesmen pada tanggal 19 Februari 2021.  Bersama Sakti Peksos Kabupaten Sleman Tim kemudian berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Sleman dan ditemui oleh Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Gunadi.  Selanjutnya Tim Respon Kasus bersama Sakti Peksos Kabupaten Sleman  menemui orang tua bayi di RSUP dr. Sarjito untuk melakukan asesmen.

Berdasarkan asesmen yang dilakukan, diketahui dari diagnosa dokter bahwa bayi mengalami distress  napas, yaitu gangguan pernapasan berat yang disebabkan oleh penumpukan cairan di alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru.  Sedangkan kebutuhan anak yang diperlukan  berupa pakaian bayi, popok sekali pakai dan vitamin Similac, yaitu vitamin khusus bayi yang dicampur air susu ibu (ASI) serta obat yang dibeli dengan resep dokter.

Pihak keluarga meminta bantuan untuk  biaya pembelian obat dan susu.  Ayah bayi, Maryatin bekerja sebagai penambang pasir, sedangkan ibunya Sri Prihatin adalah ibu rumah tangga.  Keluarga tersebut tinggal di Rt 003 Rw 003 Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta.  Diperoleh informasi juga bahwa keluarga Maryatin belum mendapatkan Bantuan Program Keluarga Harapan.

Saat ini akte kelahiran Royfahri sedang di proses di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sleman.  Pihak Dinas Sosial juga akan segera memasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) setelah berkas-berkas kependudukan orangtua bayi diberikan kepada Dinas Sosial oleh Pekerja Sosial Balai Anak “Antasena”. Hal ini dilakukan untuk memudahkan bagi mereka dalam mengakses bantuan.  Sedangkan untuk biaya pengobatan dapat di klaimkan BPJS karena ibunya mempunyai Kartu Indonesia Sehat.

Maryatin menyampaikan terima kasih kepada Balai Anak “Antasena” yang telah memberikan bantuan untuk anaknya. "Bantuan akan saya gunakan dengan sebaik-baiknya dan minta doanya agar anak saya cepat sembuh boleh pulang agar bisa pengasuhan di rumah," katanya.
Bagikan :