Balai "Melati" Lakukan Asesmen Bagi Penyandang Disabilitas di SLB Budi Daya Cijantung

Balai "Melati" Lakukan Asesmen Bagi Penyandang Disabilitas di SLB Budi Daya Cijantung
Penulis :
Humas Balai Melati Jakarta
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

JAKARTA (17 Juni 2021) - Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial, Balai Melati Jakarta menyelenggarakan kegiatan asesmen bagi 64 orang Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Budi Daya Cijantung, Jakarta Timur. 

Asesmen bagi penyandang disabilitas yang menjadi siswa didik dan alumni di SLB merupakan kali kedua, setelah pada bulan Februari lalu Balai Melati menyelenggarakan asesmen bagi 83 orang penyandang disabilitas di SLBN 7 Cipinang, Jakarta. 

Kepala Balai Melati Jakarta, Romal Uli Jaya Sinaga menugaskan 4 orang pekerja sosial dan 1 orang terapis wicara untuk melaksanakan asesmen. Romal menyampaikan agar asesmen dilaksanakan secara komprehensif untuk mendapatkan informasi yang memadai mengenai kebutuhan masing-masing penyandang disabilitas. 

“Asesmen menjadi dasar perumusan intervensi yang tepat dalam layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Tiap informasi yang didapatkan baik dari pihak keluarga maupun sekolah menjadi data penting agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan pemberian bantuan. Lakukan asesmen secara cermat dan telaah dengan seksama apa saja potensi yang dimiliki oleh penyandang disabilitas maupun keluarganya yang dapat dimaksimalkan dalam tumbuh kembangnya,” ujar Romal.

Kepala SLB Budi Daya, Sri Hartatik menyambut hangat kehadiran tim dari Balai Melati Jakarta. Sri Hartatik menyatakan telah menginformasikan kepada tiap wali kelas untuk membantu pelaksanaan asesmen hari ini agar didapatkan informasi yang lengkap terkait permasalahan dan kebutuhan para penyandang disabilitas di SLB Budi Daya. 

Zaitun, ibu dari Febrian Pratama siswa didik kelas IV SLB Budi Daya mengungkapkan kesannya setelah selesai mendampingi anaknya dalam kegiatan asesmen.

“Saya berharap sekali anak saya bisa dapat bantuan. Saya sudah cerai dengan suami, bu. Harus menghidupi 2 anak dengan penghasilan yang tak seberapa, apalagi Febrian sekolahnya bayar. Udah beberapa bulan ini bayaran sekolah Febrian nunggak, belum ada uang. Saya senang ketika sekolah kasih tahu akan ada bantuan dari Kemensos untuk anak-anak. Semoga ada rejeki untuk Febrian,” ucap Zaitun. 

Tim berhasil merampungkan kegiatan asesmen terhadap 64 orang siswa didik dan alumni SLB Budi Daya. Dalam instrumen asesmen yang digunakan terangkum penelaahan kondisi fisik dan medis, tingkat pendengaran, penelaahan psikososial, guna mengetahui kondisi psikologis dan dukungan sosial yang dimiliki penyandang disabilitas, penelaahan mental spiritual, minat dan bakat. 

Hasil asesmen ini akan dibahas dalam pembahasan kasus untuk menentukan bentuk layanan ATENSI yang akan diberikan kepada para penyandang disabilitas di SLB Budi Daya Cijantung, Jakarta Timur.
Bagikan :