Bantu Tugas Delegasi Pertemuan Internasional untuk Penyandang Disabilitas, Kemensos Siapkan Petugas Penghubung

Bantu Tugas Delegasi Pertemuan Internasional untuk Penyandang Disabilitas, Kemensos Siapkan Petugas Penghubung
Penulis :
Fia Arista Dewi
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

JAKARTA (28 September 2022)  Kementerian Sosial terus meningkatkan kesiapan menjelang pertemuan tingkat tinggi para delegasi dari Asia Pasifik dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Salah satu kesiapan yang dilakukan adalah peningkatan kapasitas para petugas penghubung (Liaison Officers/LO). 

Sebagaimana diketahui, Indonesia akan menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi Asia-Pasifik yang akan mereview kemajuan dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Pertemuan yang biasa dikenal dengan nama High-level Intergovernmental Meeting on the Final Review of the Implementation of the Asian and Pacific Decade of Persons with Disabilities 2013-2022 (HLIGM-FRPD) itu, akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 19-21 Oktober 2022.

Para delegasi HLIGM-FRPD perlu didampingi LO untuk memperlancar tugas-tugas mereka selama pertemuan diselenggarakan. Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini dilakukan penyiapan 75 orang LO mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas yang berlangsung selama 3 hari. 

Mereka mendapatkan berbagai materi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi LO. "Tugas mereka adalah mendampingi para delegasi yang hadir. Membantu sebagian dari tugas delegasi," kata Plt Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Nursyamsu. 

Para LO yang mengikuti kegiatan telah lolos seleksi rekrutmen mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 27-29 September 2022. 

Kegiatan dikemas dengan pemberian materi-materi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi LO. Para peserta akan mendapatkan materi dari Chief of Gender Equality and Social Inclusion Section Social Development Division, Kepala Biro Umum Kementerian Sosial, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri, Sentra Advokasi Perempuan Disabilitas dan Anak Kementerian PPPA, Indonesian Sign Language Interpreters (INASLI), dan Sentra Terpadu "Prof. Dr. Soeharso" di Surakarta.

Para LO merupakan mahasiswa atau lulusan anyar perguruan tinggi yang telah lolos seleksi. "Mereka telah mengikuti beberapa tahapan seleksi mulai dari seleksi administrasi, interview, hingga Leader Group Discussion (LGD)," Nursyamsu menambahkan. 

Mereka bertugas di tiga area kegiatan HLIGM-FRPD, yakni Conference Meeting di Hotel Fairmont, Gala Dinner di Kantor Kementerian Sosial, dan Kunjungan ke Sentra Terpadu "Inten Suweno" di Cibinong, Bogor.

Plt. Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (RSPD) menyampaikan bahwa Menteri Sosial berharap penuh pada LO untuk dapat mendampingi para Delegasi HLIGM-FRPD.

"Ibu Menteri Sosial sangat berharap penuh pada fungsi LO ini untuk membantu dan mengawal situasi saat berlangsungnya kegiatan HLIGM-FRPD nanti," kata Nursyamsu.

Para peserta mengikuti kegiatan dengan antusias. Salah satunya, Salma Gina, mahasiswi Universitas Indonesia, yang menyampaikan bahwa motivasi dirinya untuk menjadi LO adalah memang tertarik untuk turut terlibat dalam konferensi antar negara yang mengangkat topik tentang disabilitas ini. 

"Kalau memang, misalkan, ada kesempatan untuk tidak hanya membantu mereka (para penyandang disabilitas), tetapi juga menentukan nasib mereka mungkin untuk 10 tahun ke depan," tutur Gina. 

HLIGM-FRPD UNESCAP ini memang digelar untuk menyambut berakhirnya satu dekade Asia Pasifik sehingga perlu untuk  melakukan peninjauan perkembangan, khususnya terhadap pelaksanaan pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Biro Hubungan Masyrakat
Kementerian Sosial RI

Bagikan :