Bareskrim Polri Pastikan Tidak Ada Penyelewengan Penyaluran Bansos

Bareskrim Polri Pastikan Tidak Ada Penyelewengan Penyaluran Bansos
Penulis :
Koesworo Setiawan

BEKASI (16 Mei 2020) – Menteri Sosial Juliari P. Batubara meninjau langsung penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako bantuan dari Presiden di 4 RT RW 007, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi dan di Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat.

 

Ada yang istimewa dalam kegiatan penyaluran bansos kali ini. Mensos Juliari tidak sendiri. Selain didampingi para pejabat terkait di Kemensos dan pimpinan daerah, hadir bersama pula Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo.

 

Kehadiran pejabat tinggi Polri untuk memastikan, selain distribusi bansos cepat dan tepat sasaran, juga pelaksanaannya sesuai ketentuan dan tidak ada penyelewengan.

 

“Untuk komposisi tentunya bervariasi karena memang terkait dengan pengadaan dan ketersediaan barang, yang penting jumlah sesuai dengan daftar yang direncanakan. Polri mengawal dalam proses penyaluran bansos," kata Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo, di Bekasi (16/05).

 

Terkait hal yang lainnya dalam proses penyaluran bansos di lapangan akan terus dilakukan pengecekan. Namun dari hasil pengawasan selama ini tidak ditemukan indikasi-indikasi penyelewengan.

 

“Bansos itu kan ada dari pusat, provinsi dan dari pemda, bagi warga yang belum dapat bansos bisa dimasukan dalam list dari Kementerian Sosial. Masyarakat harus yakin bansos yang disaluran sesuai planning dari pemerintah,” katanya.

 

Selain itu, Polri menyisir jika masih ada warga penerima manfaat yang belum dapat bansos maka untuk ditutup yang masih bolong-bolong tersebut.

 

“Instruksi dari Presiden kepada Kapolri untuk ikut menutup yang bolong-bolong yaitu warga yang belum dapat bansos dari pemerintah. Polri melakukan pengawalan dan pengawasan penyaluran bansos sembako agar sesuai ketentuan, ” ungkapnya.

 

Polri juga ingin memastikan jaring pengaman sosial baik dari Kementerian Sosial maupun Polri bisa sampai ke tangan warga agar bisa dirasakan manfaatnya.

 

“Polri bersama Kementerian Sosial akan terus berkoordinasi untuk memastikan seluruh proses penyaluran bansos berjalan sesuai ketentuan dan tidak ada penyelewengan,” kata Kabareskrim.

 

Mensos menyatakan, kedua pejabat meninjau langsung proses penyaluran bansos sembako dari Presiden bagi warga yang terdampak Covid-19,” kata Mensos didampingi oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Dirjen Linjamsos Pepen Nazaruddin, serta Ketua RT dan RW 007.

 

Di 4 RT RW 007, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekas, disalurkan  sebanyak 309 paket bansos sembako. “Bansos sembako ini terbatas jumlahnya, sehingga tidak semua warga dapat. Tapi  warga masih bisa menerima bansos dari Pemprov Jawa Barat maupun dari Pemkot Bekasi,” kata bapak dua anak ini.

 

Di DKI Jakarta bansos sembako sudah masuk penyaluran tahap III. Sedangkan, di Kota Bekasi penyaluran tahap II. Ditargetkan sebelum lebaran tiba sudah selesai penyaluran tahap III untuk wilayah di Bodetabek.

 

Jika masih ditemukan data penerima bansos kurang tepat sasaran agar tak terlalu dipermasalahkan. Sebab kondisi di lapangan memang tidak mudah.

 

“Jika ditemukan tumpang tindik 1 atau 2 itu kan wajar. Kita harus melihat kondisi di lapangan lebih banyak mana yang tepat sasaran dan tidak tepat sasaran,” kata Mensos.

 

Di Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, disalurkan sebanyak 1.066 paket sembako. Di Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, 1 RW dihuni 4000 KK dan tahap pertama bansos diterima oleh 400 KK.

 

“Penyaluran bansos tahap III ini kepada 1000 KK berarti itu ada perbaikan data dari penyaluran tahap pertama yang baru menyasar 400 KK,” kata Mensos.

 

“Di sini, rata-rata sudah menerima bansos sebanyak tiga kali tahap. Artinya, bansos yang disalurkan sesuai dengan kondisi di lapangan,” kata Mensos.

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

Bagikan :