JAKARTA (28 April 2025) - Penasihat I Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial Fatma Saifullah Yusuf menyemangati para penyandang disabilitas, khususnya disabilitas netra untuk percaya diri dan bereksplorasi mengembangkan potensi.
Dorongan tersebut disampaikan saat membuka Webinar Peringatan Hari Kartini 2025 yang diselenggarakan secara daring oleh Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), Minggu (27/4/2025).
"Buat Srikandi Pertuni di seluruh Indonesia, jangan pernah meragukan potensi diri, jangan pernah membiarkan keterbatasan menjadi penghalang untuk meraih mimpi dan teruslah berkontribusi," kata Fatma kepada para penyandang disabilitas netra dan seluruh peserta webinar.
Fatma mengungkap bahwa saat ini baik penyandang disabilitas netra maupun penyandang disabilitas lain masih menghadapi banyak tantangan. Aksesibilitas digital, peluang ekonomi, pendidikan inkusif, hingga kesetaraan lapangan pekerjaan merupakan beberapa di antaranya.
Karenanya, dalam kesempatan tersebut Fatma mengajak seluruh pihak agar memberikan sumbangsih dan kontribusi untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil bagi penyandang disabilitas. Upaya menciptakan lingkungan inklusif tersebut bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan kolektif.
"Peringatan Hari Kartini di tahun 2025 ini menjadi momentum krusial untuk kita bersama-sama dapat menyuarakan pentingnya share responsibility, berbagi tanggung jawab dan bersama-sama memberikan kontribusi sesuai perannya untuk mencapai tujuan bersama," ajaknya kepada seluruh perempuan Pertuni
Fatma menambahkan bahwa dengan bergandengan tangan dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang suportif bagi penyandang disabilitas, berbagai tantangan bisa dihadapi. Teknologi dapat diakses dan dipelajari, kepemimpinan dapat diasah, dan komunitas juga dapat dibangun. Ia pun mencontohkan para Srikandi Pertuni sebagai bukti nyata para penyandang disabilitas yang berhasil berjuang di tengah keterbatasan.
Fatma juga menjelaskan bahwa Kementerian Sosial telah berkontribusi mendukung penyandang disabilitas di Indonesia, termasuk untuk peyandang disabilitas netra. Melalui 31 sentra dan sentra terpadu Kemensos yang tersebar di seluruh Indonesia, selama 2024 sebanyak 61.347 disabilitas telah menerima bantuan pemenuhan hidup layak.
Tak hanya itu, sebanyak 562 penyandang disabilitas yang tidak bisa mandiri telah menerima dukungan perawatan sosial. Dukungan keluarga telah diberikan kepada 3.303 penerima manfaat (PM) dan layanan terapi fisik juga diberikan pada 1.671 PM.
Dukungan layanan vokasional berupa berbagai macam pelatihan dan dukungan kewirausahaan juga diberikan untuk menunjang kemandirian penyandang disabilitas.
Sedangkan untuk membantu para penyandang disabilitas menunjang mobilitas dan melaksanakan kegiatan sehari-hari, Kemensos juga telah menyalurkan 14.746 unit alat bantu.
Kementerian Sosial akan terus menjalankan tugas dan fungsinya memberikan dukungan dan pelayanan bagi penyandang disabilitas. Namun demikan, Fatma berpesan bahwa kolaborasi sangat diperlukan untuk mendukung peyandang disabilitas.
"Pemerintah tidak bisa jalan sendiri, tapi tetap mengharapkan kolaborasi dari dukungan semua pihak agar layanan tersebut dapat terus dikembangkan sehingga penyandang disabilitas dapat hidup sehat, produktif, mandiri dan bermartabat," pungkasnya.
Acara Webinar secara daring berjalan lancar dan di ikuti pula oleh pengurus Dharma Wanita Persatuan Kemensos. Sambutan oleh Setiawan Gema Budi, M.Pd, Ketua Umum Pertuni DPP Pertuni yang sedang berada di Thailand, keynote speech oleh Rina Prasarani Sekretaris Umum DPP Pertuni yang sedang berada di Adelaide Australia dan dua narasumber webinar yaitu DR. Sri Melati, M.A dari Sumatra Utara dan Mimi Mariani Lusli, M.SI., M.A.