YOGYAKARTA (23 November 2019)Pusat Penyuluhan Sosial (Puspensos) terus berupaya meningkatkan Kapasitas Penyuluh Sosial. Salah satunya melalui kegiatan Training of Fasilitator (ToF) Pejabat Fungsional Penyuluh Sosial ini.

“Peningkatan kompetensi Pejabat Fungsional Penyuluh Sosial serta dapat Menyamakan persepsi dan komitmen pejabat fungsional penyuluh sosial dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan sosial menjadi tujuan dari kegiatan ini,” kata Hasim Kepala Puspensos dalam laporannya di Hotel Novotel Yogyakarta, Jumat (22/11/2019)

Saya juga berharap dalam kegiatan ini juga dapat terwujudnya rencana kerja yang sinergis antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, Puspensos dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial. Tambah Hasim

Sementara itu dikesempatan yang sama, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (Badiklit Pensos) Kementerian Sosial (Kemensos) Syahabuddin dalam sambutannya menyampaikan “Penyuluhan Sosial sebagai gerak dasar dan awal untuk dapat lebih memberikan kesiapan dan manfaat program.”

“Revitalisasi penyuluhan sosial sebagai gerak dasar pembangunan/penyelenggaraan kesejahteraan sosial penting dilakukan dengan mewujudkan program Desa Berketahanan Sosial," jelas Syahabuddin.

"Kita ini ASN, kita harus bekerja dengan ikhlas, dan orang yang bekerja dengan ikhlas kepada masyrakat yaitu Penyuluh Sosial. tambah Syahabuddin disambut riuh tepuk tangan para penyuluh sosial yang hadir."

Desa/Kelurahan Berketahanan Sosial merupakan suatu wilayah geografis dan/atau administratif yang penduduk/masyarakatnya memiliki kesiapan sumber daya, kemampuan dan kemauan untuk mencegah serta mengatasi masalah-masalah kesejahteraan sosial secara mandiri dan berkelanjutan.

Sampai dengan tahun 2019, telah terbentuk Penyuluh Sosial Masyarakat sebanyak 935 orang yang berasal dari 935 desa tersebar di 34 Provinsi. jumlah ini terasa sangat kurang jika dibandingkan jumlah desa/kelurahan di Indonesia yang mencapai 83.447.

Artinya jangkauan penyuluhan sosial hingga saat ini masih sangat terbatas yaitu dengan coverage 1,12 % saja.

Menurut Hasim, Kedepan Puspensos akan terus bersinergi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial sebagai upaya untuk melakukan akselerasi dalam meningkatkan jangkauan penyuluhan sosial.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial  juga akan melaksanakan Diklat Dasar Penyuluh Sosial Masyarakat sebagai Pilot Project di tujuh Provinsi.

Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 184 orang pejabat fungsional penyuluh sosial berasal dari Kementerian Sosial RI ,Dinas Sosial Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Balai Rehabilitasi Sosial dan Panti Pelayanan Sosial.