MAKASSAR (9 Februari 2020) - Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah III menyelenggarakan Kegiatan Penguatan Kapasitas Pendamping Sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE) “Meningkatkan Kompetensi Pendamping Sosial KUBE Menuju Pengelolaan KUBE secara Profesional” di salah satu hotel di kota Makassar (9/2).

 

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung dan dihadiri oleh Direktur PFM Wilayah III, Nur Pujianto, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, para pejabat di lingkungan Ditjen PFM serta Pendamping Sosial KUBE.

 

Dalam arahannya Dirjen PFM menjelaskan kepada para Pendamping Sosial KUBE bahwa KUBE menjadi suatu program yang sangat penting. "Menteri Sosial telah melaporkan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia agar KUBE ditingkatkan menjadi program yang unggulan, "jelas Dirjen PFM. Keberhasilan program KUBE tersebut tentu tidak terlepas dari peran pendamping yang dapat mempengaruhi dan mendorong KPM secara positif agar KPM tersebut dapat menolong dirinya sendiri.


Lebih lanjut Dirjen PFM menjelaskan bahwa KPM tidak dapat terus menerus diberikan bantuan. Kementerian Sosial mempunyai program KUBE untuk mendorong para KPM untuk sejahtera dan graduasi. Berkaitan dengan KUBE tersebut, Dirjen PFM meminta kepada para Pendamping Sosial KUBE agar dapat berkolaborasi dengan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Pendamping Sosial Bantuan Sosial Pangan, Koordinator Daerah (Korda) Kabupaten/Kota, serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dalam upaya pemberdayaan sosial untuk mengentaskan kemiskinan.


Pendamping sosial KUBE dapat berkolaborasi dengan pendamping sosial PKH atau Korda untuk memasarkan produk-produk yang dibuat oleh KUBE. “Saat ini program sembako nilainya sebesar Rp150.000 dan banyak jenis yang dapat dibeli oleh KPM selain beras dan telur seperti daging, ikan, dan ayam,” jelas Dirjen PFM.

 

 Menurut Dirjen PFM, KUBE yang bergerak di bidang pertanian atau peternakan dapat menjual produk-produknya kepada e-warong terdekat sehingga pemasaran dari produk KUBE tersebut dapat membantu para KPM. Selain itu, Dirjen PFM juga menjelaskan adanya kolaborasi antar pendamping tersebut dapat memberikan variasi di e-warong. “Misal untuk bulan ini di e-warong tersedia beras, telur, tempe, dan ayam, bulan berikutnya bisa ikan atau sayur kan banyak jenisnya,” jelas Dirjen PFM.

 

Selanjutnya, Dirjen PFM juga mengingatkan kepada para pendamping bahwa KUBE-KUBE yang memiliki karakteristik bagus dan telah berkembang dapat mengajukan tambahan modal pinjaman melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), dan program-program lain yang telah disiapkan oleh pemerintah bagi usaha-usaha kecil yang telah berkembang.