PALEMBANG (6 November 2019) - Kelompok Usaha Bersama Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (KUBE BEKERJA) adalah program yang dicanangkan untuk pemenuhan kebutuhan telur bagi wilayah-wilayah yang pasokan komoditas tersebut kurang. KUBE BEKERJA menjadi terobosan yang dilaksanakan bersama antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pertanian yang dilegalisasikan melalui Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani masing-masing menteri pada tahun 2018.

Kementerian Sosial melalui Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Ditjen PFM) melaksanakan Kegiatan Bimbingan Teknis Pendamping KUBE BEKERJA dan Konsolidasi Penyaluran Bantuan Sosial Tahun 2019. Kegiatan dengan tagline “Kerja Cerdas, Keras, dan Tuntas Untuk Mensejahterakan Masyarakat Miskin” diselanggarakan oleh Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah I, dibawah pimpinan Bapak AM. Asnandar selaku Direktur yang membawahi seluruh provinsi di Sumatera dan Jawa Barat.

Kegiatan ini menghadirkan 150 Peserta yang terdiri dari Dinas Sosial, Dinas Peternakan dan Pertanian serta Pendamping KUBE di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Sebagai bentuk penguatan para pendamping KUBE BEKERJA yang diisi tidak hanya narasumber Kementerian Sosial namun juga Kementerian Pertanian.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) menyampaikan kota seperti Batam ataupun wilayah tertentu di Pulau Sulawesi adalah contoh-contoh kota yang tidak memilki sumber daya untuk pemenuhan kebutuhan telur bagi wilayahnya.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen PFM menyampaikan harapannya bahwa dengan kegiatan ini Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Pendamping KUBE diseluruh Indonesia dapat membuat penghasilan tambahan yang sustainable untuk kedepannya. “Diharapkan program ini dapat menambah pemasukan (income) KPM sekaligus dapat membantu agar KPM dapat graduasi sehingga tidak perlu menerima bantuan sosial lagi,” ujar Dirjen PFM.

Dengan hadirnya program ini, Dirjen PFM juga berharap agar sosial ekonomi terbangun bagi anggota KUBE, dimana kebutuhan telur dapat terpenuhi dan KPM dapat diakselerasi proses graduasinya dari kemiskinan.