MAMUJU (4 Februari 2020) – Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM),
Andi ZA Dulung, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi
Barat. Kunjungan ini
dalam rangka sosialisasi sekaligus meninjau penyaluran program sembako yang
baru pertama kali di Mamuju.
Dalam kesempatan
tersebut, Dirjen PFM secara langsung meninjau e-warong yaitu
e-Warong Cahaya Bone dan e-Warong Kios 58. Di kedua e-Warong ini, Dirjen
memastikan dana program sembako sebesar Rp150.000,- sudah diterima oleh KPM
melalui kartu KKS dan dapat dibelanjakan di e-warong atau agen Himbara yang sudah ditetapkan pemerintah.
Sebelumnya,
masyarakat Mamuju sejak September 2019 mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) berupa beras dan telur. Kini dengan program sembako yang digulirkan
pemerintah awal tahun 2020 bantuan diperluas dengan penambahan pada kebutuhan
pokok seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.
“Jika tahun lalu
hanya telur dan beras, sekarang masyarakat dikasih uang sejumlah 150.000 boleh
beli sesuai dengan daftarnya, yaitu beras, telur, kacang hijau, ayam, daging,” jelas
Dirjen PFM.
Lebih lanjut Dirjen menjelaskan bahwa program sembako ini dapat dikombinasikan dengan bahan pangan lainnya sesuai dengan kearifan lokal. “Tidak mesti ada semua, tetapi barang-barang yang boleh, bisa sayur, buah-buahan dan masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih, inilah keunggulan program ini”. Salah satu bahan pangan tersebut adalah makanan khas Mamuju bernama Letto yang terbuat dari sagu, ubi, atau singkong.
Dengan adanya Program Sembako dari pemerintah diharapkan masyarakat terpenuhi gizi secara baik sehingga mencegah terjadinya stunting.