DENPASAR (4 September 2019) – Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung menyatakan pentingnya menseleksi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) calon penerima Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk menghasilkan usaha yang mandiri sehingga masyarakat miskin terlepas dari jerat kemiskinan.
“Saya kira Dinas Sosial perlu menseleksi lagi calon penerima KUBE agar kelak usaha yang dijalankan tidak mandek di jalan sehingga berhasil dan bisa mengangkat KPM dari jurang kemiskinan,” ucap Dirjen PFM dalam acara Penguatan Kapasitas Pendamping Sosial KUBE Tahun 2019 yang diadakan oleh Direktorat PFM Wilayah II (4/9).
Setidaknya, imbuh Andi, yang lebih diprioritaskan adalah KPM yang sudah punya usaha sehingga Kementerian Sosial membantu secara permodalannya.
Dalam acara yang diselenggarakan di sebuah hotel di Bali ini diikuti 162 peserta yang terdiri dari supervisor dan pendamping sosial KUBE dari 15 Provinsi dan 32 Kabupaten/Kota di Indonesia. Kegiatan ini merupakan kelanjutan Penguatan Kapasitas Pendamping Tahun 2018 yang saat itu belum dibedakan menjadi Wilayah I, II dan III.
Dirjen PFM menghimbau agar KUBE ini dapat berhasil dan mensejahterakan KPM, pendamping sosial harus terus berinovasi dan kreatif dalam mencari peluang usaha dan melihat pasarnya. Oleh sebab itu tujuan dari diselenggarakannya acara ini adalah agar pendamping KUBE dapat meningkatkan kapasitas, kapabilitas, kinerja dan aksesibilitas pendamping kepada jaringan usaha.
Di akhir arahannya, Dirjen PFM meminta agar pendamping sosial KUBE terus memotivasi KPM untuk mampu mandiri dengan usahanya dan dapat keluar/graduasi yang artinya mereka telah naik tingkat kesejahteraannya.