Kementerian Sosial Lihat Kondisi Disabilitas yang Jadi Tersangka di NTB
02-12-2024
Penulis
Dian Catur P
Editor
Early Febriana
Penulis
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Penerjemah
Nazwa/Laili
MATARAM (2 Desember 2024) – Kementerian Sosial memeriksa kondisi IWAS (22), seorang penyandang disabilitas yang kini tengah menjadi tersangka kasus pelecehan fisik di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Senin (02/12/2024).
“Hari ini kami akan mengunjungi IWAS dan melihat kondisinya,” ujar Yodha Wahdiat Setiawan, Pekerja Sosial Ahli Pertama Sentra Paramita Mataram.
Diketahui IWAS merupakan seorang penyandang disabilitas fisik yang tidak memiliki kedua tangannya sejak lahir. Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan Iwas menjadi tersangka setelah menerima laporan rudapaksa. Pasca penetapan status sebagai tersangka, saat ini IWAS sedang menjalani tahanan rumah.
Menanggapi hal tersebut, Kemensos bersama seorang psikolog klinis menjumpai IWAS dan pendamping korban rudapaksa untuk melihat langsung kondisi mereka. Tak hanya sekali, Kemensos juga akan memantau kondisi mereka secara berkala baik secara langsung maupun melalui pendamping.
Selain itu, Kemensos juga berkoordinasi dengan Polda NTB dan Dinas Sosial Kota Mataram guna mengawal proses hukum yang berlaku.
MATARAM (2 Desember 2024) – Kementerian Sosial memeriksa kondisi IWAS (22), seorang penyandang disabilitas yang kini tengah menjadi tersangka kasus pelecehan fisik di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Senin (02/12/2024).
“Hari ini kami akan mengunjungi IWAS dan melihat kondisinya,” ujar Yodha Wahdiat Setiawan, Pekerja Sosial Ahli Pertama Sentra Paramita Mataram.
Diketahui IWAS merupakan seorang penyandang disabilitas fisik yang tidak memiliki kedua tangannya sejak lahir. Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan Iwas menjadi tersangka setelah menerima laporan rudapaksa. Pasca penetapan status sebagai tersangka, saat ini IWAS sedang menjalani tahanan rumah.
Menanggapi hal tersebut, Kemensos bersama seorang psikolog klinis menjumpai IWAS dan pendamping korban rudapaksa untuk melihat langsung kondisi mereka. Tak hanya sekali, Kemensos juga akan memantau kondisi mereka secara berkala baik secara langsung maupun melalui pendamping.
Selain itu, Kemensos juga berkoordinasi dengan Polda NTB dan Dinas Sosial Kota Mataram guna mengawal proses hukum yang berlaku.