JAKARTA (12 Maret 2020)
- Gempa Bumi yang terjadi Sukabumi dan
Bogor pada Selasa 10 Maret mendapat respon cepat dari Menteri Sosial RI Juliari
P Batubara.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 pada
Selasa 10 Maret 2020 pukul 17.18 WIB tersebut berdampak kerusakan bangunan di
Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat.
Wilayah yang terdampak gempa bumi
adalah Kecamatan Pamijahan, meliputi Desa Pasarean, Cibunian, Purwabakti,
Gunung Bunder I, Ciasmara, Ciasihan, dan Desa Cibitung Kulon.
Menteri Sosial Juliari P Batubara
telah mengerahkan seluruh unsur sosial yang dimiliki kemensos seperti Taruna
Siaga Bencana (TAGANA), pendamping program keluarga harapan, sakti peksos dan
TKSK serta tim trauma healing untuk membantu warga yang terkena dampak gempa.
"Begitu mendengar terjadinya
gempa saya langsung perintahkan seluruh elemen kemensos bergerah bersama dengan
instansi terkait untuk melakukan pertolongan kepada masyarakat terdampak,"
kata Mensos dalam siaran persnya hari ini.
Mensos menjelaskan Kemensos juga
memberikan bantuan senilai Rp 528.743.135 untuk kabupaten sukabumi dan bogor.
Bantuan tersebut berupa bantuan logistik dan paket sembako yang diberikan
langsung kepada warga disana.
"Saya telah perintahkan Direktur
Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam untuk mendatangi lokasi yang terdampak.
Kita pastikan semua warga dapat bantuan karena ini komitmen kita mewujudkan
Kemensos Hadir di masyarakat," kata mantan ketua Ikatan Motor Besar
Indonesia (IMI) dua periode.
Berdasarkan data sementara dari
aparatur di wilayah Kecamatan Pamijahan tercatat rumah rusak berjumlah 611
unit. Meliputi, rusak ringan (RR) 487 rumah, rusak sedang (RS) sebanyak 80
rumah, dan rusak berat (RB) 44 rumah.
Direktur Perlindungan Sosial Korban
Bencana Alam Rachmat Koesnadi mengatakan kesiapsiagaan sumber daya Dinas Sosial
Jawa Barat juga telah mengerahkan seluruh personilnya untuk membantu korban
bencana termasuk mengeluarkan bufferstock berupa lauk pauk 50 paket, mie instan
2.000 bungkus, tenda gulung 20 lembar, selimut 50 lembar, sandang 15 paket,
family kit 10 paket, peralatan dapur 10 paket, foodware 10 paket, kids ware 10
paket.
"Semua kita kasihkan ke mereka
yang terdampak," kata Rachmat.
Rachmat menambahkan pemerintah juga
mengeluarkan cadangan logistik di gudang Kabupaten Sukabumi senilai
Rp118.046.650 yang terdiri dari makanan siap saji 200 paket, makanan anak 100
paket, mie instan 10.000 bungkus, tenda gulung 30 lembar, selimut 50 lembar,
sandang 30 paket, kasur 50 unit, family kit 30 paket, kids ware 30 paket.
Sedangkan untuk logistik bantuan yang
berasal dari gudang kemensos di kabupaten bogor senilai Rp3.421.000 terdiri
dari makanan anak 24 paket, mie instan 800 bungkus,lauk pauk 30 paket,tenda
gulung 5 lembar.
Rachmat menambahkan sebanyak 200
personil TAGANA dikerahkan Kemensos untuk untuk melakukan pendataan korban,
evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri
atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.
TAGANA adalah relawan sosial atau
Tenaga Kesejahteraan Sosial berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian
dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. Dalam
melaksanakan tugasnya, satu jam setelah bencana TAGANA harus berada di lokasi
bencana.
TAGANA merupakan salah satu potensi
sumber kesejahteraan sosial yang sangat dirasakan kontribusinya dalam
penanganan masalah kesejahteraan sosial khususnya dalam konteks penanggulangan
bencana sejak dibentuk pada Tahun 2004.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI