JAKARTA (2 Januari 2020) - Kementerian Sosial
mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sebanyak 30 orang. Menteri Sosial Juliari P.
Batubara mengatakan ke 30 korban jiwa tersebut akan mendapatkan santunan dari
pemerintah sebesar 15 juta rupiah setiap jiwa.
"Semua ahli
waris korban akan mendapatkan santunan sebesar 15 juta rupiah," kata
Mensos saat mengunjungi lokasi banjir di Taman Harapan, Cawang, Jakarta Timur,
Kamis (2/1).
Selain memberikan
santunan, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan kepada para pengungsi.
Menteri Sosial mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, BPBD dan
Basarnas untuk melakukan evakuasi terhadap korban dan menampung mereka di
tempat pengungsian. "Kita pastikan semua korban dapat tertangani dan
dievakuasi," ujar Mensos.
Tidak hanya itu,
Kementerian Sosial juga mengerahkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan
Tim Kampung Siaga Bencana (KSB) ke sejumlah titik. "Kita mengerahkan
Tagana dan Tim KSB untuk melakukan evakuasi," ujar Mensos.
Kementerian Sosial
sendiri, dikatakan Mensos, juga telah menyiapkan sejumlah tempat yang dijadikan
lokasi penampungan para pengungsi dan dapur umum seperti Panti Sosial Bina
Netra (PSBN) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Universitas
Borobudur di Jalan Raya Kalimalang. Sebanyak tujuh KSB juga disiapkan seperti
KSB Cilandak Timur, KSB Cilincing, dan KSB Rawajati.
Untuk meringankan
beban para pengungsi, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai 4,8
milyar rupiah yang terdiri dari 1,9 milyar untuk Provinsi DKI Jakarta, 1,5
milyar untuk Provinsi Jawa Barat, dan 720 juta untuk Provinsi Banten.
Adapun rincian
bantuan yang diberikan Kemensos sebagai berikut untuk DKI Jakarta senilai 1,9
milyar rupiah terdiri dari bantuan tahap pertama senilai Rp. 750 juta yang
diwujudkan dalam bentuk 2.000 paket makanan siap saji A, B, C, D, 1.800 paket
makanan anak, 30.000 bungkus mie instan, 500 lembar tenda gulung, 200 paket family
kit, 200 paket kids ware, 200 paket foodware, 200 paket
peralatan dapur keluarga, 200 paket selimut, dan 100 paket sandang.
Sementara bantuan
tahap kedua untuk Provinsi DKI Jakarta senilai Rp. 527 juta yang diwujudkan
dalam bentuk 800 paket makanan siap saji A, B, C, D, 300 paket makanan anak,
8.000 bungkus mie instan, 200 lembar tenda gulung, 200 paket family kit,
200 paket kids ware, 200 paket foodware, 200 paket peralatan
dapur keluarga, 200 paket selimut, dan 100 paket sandang.
Bantuan Logistik
Tanggap Darurat ke lokasi banjir Cipinang dan Senayan senilai Rp. 465 juta, dan
beras reguler senilai Rp. 210 juta.
Sedangkan rincian
dari bantuan untuk Provinsi Jawa Barat sebesar 1,5 milyar rupiah terdiri dari
bantuan tahap pertama senilai Rp. 1.081 milyar yang terdiri dari 1.850 paket
makanan anak, 30.120 paket mie instan, 3 unit tenda serbaguna keluarga, 450
lembar tenda gulung, 230 unit velbed, 230 unit kasur, 1 paket dapur umum
lapangan, 230 paket family kit, 230 paket kids ware, 230 paket foodware,
230 paket peralatan dapur keluarga, dan 40 paket sandang.
Kemudian, bantuan
tahap kedua untuk Provinsi Jawa Barat senilai Rp. 463 milyar yang terdiri dari
400 paket makanan siap saji A, B, C, D, 200 paket makanan anak, 5.000 bungkus
mie instan, 200 lembar selimut, 200 paket family kit, 200 paket kids
ware, dan 200 paket foodware.
Bantuan Logistik
Tanggap Darurat ke lokasi banjir di Pondok Gede Permai, Medan Satria dan Tambun
di Kota Bekasi senilai Rp. 258 juta.
Untuk Provinsi
Banten, bantuan logistik tanggap darurat senilai 680 juta, serta 40 juta untuk
Kota Tangerang.
Layanan Trauma
Healing
Di samping
memberikan bantuan berupa logistik dan makanan, Kementerian Sosial juga
menerjunkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Mensos mengatakan
pemulihan trauma akibat bencana kepada para pengungsi terutama anak-anak sangat
dibutuhkan. Ia mencontohkan seperti mengajak anak-anak bermain dan bercerita.
Hal ini dilakukan untuk memulihkan mental mereka ketika kembali ke rumah masing-masing
dan beraktifitas seperti sedia kala.
Dalam kesempatan
ini, Mensos mengajak dialog anak-anak di pengungsian. "Kamu namanya siapa?
Ceritain dong, waktu banjir kamu gimana? Disuruh apa sama orangtua?" tanya
Mensos.
"Disuruh lari
ke tetangga," jawab anak bernama Nabila ini polos. Mensos menimpali seraya
mengajak berdoa agar banjir segera surut. "Ya udah, kita berdoa sama-sama
ya, supaya banjirnya cepat surut, kalian bisa kembali ke rumah," ujar
Mensos yang diamini secara serempak dari
anak-anak.
Turut mendampingi
Mensos dalam peninjauan lokasi banjir di Jakarta, dua Wakil Ketua Komisi VIII
DPR RI, Ace Hasanudin dan Marwan Dasopang, berikut Direktur Jenderal
Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, Inspektur Jenderal Dadang
Iskandar, Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial
Syahabuddin, Staf Ahli Menteri Bidang Aksesibilitas Sosial Sonny W. Manalu, beserta jajaran Eselon I
Kementerian Sosial.
Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Sonny W Manalu