Dirjen PFM Hadiri Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII

  • Dirjen PFM Hadiri Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.20.18 PM
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.21.37 PM
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.21.31 PM
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.21.24 PM
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.21.02 PM
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.20.53 PM
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.20.45 PM
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.20.39 PM
  • WhatsApp Image 2020-09-14 at 6.20.31 PM

Penulis :
Reygan Efra T.
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Shalsha Billah; Karlina Irsalyana

JAKARTA (14 September 2020) - Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Asep Sasa Purnama menghadiri Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR RI. Ia hadir bersama dengan jajaran Pejabat Eselon I di Kementerian Sosial lainnya untuk membahas pendalaman pembahasan RKAKL serta isu-isu aktual dan solusinya.


Dirjen PFM didampingi Sekretaris Ditjen PFM, Nurul Farijati dan Direktur PFM Wilayah II, I Wayan Wirawan menjelaskan bahwa terdapat peningkatan pagu anggaran di Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin dari pagu indikatif TA 2021. Tambahan anggaran tersebut salah satunya digunakan untuk Bantuan Sosial Sembako yang memiliki target 18.5 juta KPM dengan indeks bantuan Rp200.000/KPM/bulan. Target tersebut naik sebanyak 2,9 juta KPM dan indeks bantuan naik sebesar Rp50.000, di mana sebelumnya target awal Program Sembako sebanyak 15.6 juta KPM dengan indeks Rp150.000/KPM/bulan.

 

Tambahan anggaran juga digunakan untuk Bantuan Sosial Tunai bagi 10 juta KPM dengan durasi 6 bulan, Bantuan Sosial RSRTLH Rp 50 Miliar, serta Dukungan Anggaran Program Penanganan Fakir Miskin TA 2021. Terdapat pula beberapa isu-isu aktual dan solusi di Ditjen PFM, antara lain Optimalisasi Target Bansos Sembako, Realokasi anggaran KUBE dari Ditjen PFM ke Ditjen Pemberdayaan Sosial, Penguatan E Warong KUBE PFM, serta Penanganan Kemiskinan Ekstrem 0% di 2024.

 

Bagikan :