Kunjungi Bengkulu, Mensos dan Wamensos Beri Arahan dan Bansos
Writer :
Lis
Editor :
David
Bengkulu - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Wakil Menteri Agus Jabo Priyono melaksanakan kunjungan kerja ke Sentra Dharma Guna Bengkulu pada Selasa, 19 November 2024. Dalam kunjungan tersebut, Kemensos memberikan arahan kepada sentra dan sejumlah bantuan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Dalam sambutannya, Gus Ipul mengingatkan kembali pesan Presiden Prabowo saat pelantikan Presiden dan Wapres agar pemerintah bisa membuat masyarakat tersenyum. Pesan ini menjadi pengingat bagi jajaran kementeriannya dan sentra Kementerian Sosial (Kemensos).
"Tugas kita buat wong cilik bisa tertawa. Rehabilitasi sosial yang ada di sentra harus bisa buat mereka tersenyum," kata Gus.
Ia juga mengatakan sentra Kemensos dan jajarannya juga harus memahami sasaran kerja Kemensos. Ia menyebutkan ada 12 kategori pemerlu atensi sosial (PAS) yang menjadi sasaran Kemensos.
Adapun 12 PAS yang menjadi sasaran Kemensos diantaranya anak-anak rentan, difabel, lansia terlantar, korban bencana, komunitas ada terpencil, dan warga binaan.
"Ada juga korban tindak kekerasan, korban trafficking, pekerja migran bermasalah, korban napza, keluarga bermasalah, perempuan rentan, dan fakir miskin," katanya.
Gus Ipul juga menyinggung soal perlunya pendataan yang valid untuk penerima bantuan sosial (bansos). Semua penerima bansos yang dibantu dan difasilitasi harus masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Yang penting masuk data dulu. Setelah masuk data, maka diberikan perlindungan sosial dan jaminan sosial, lewat program keluarga harapan (PKH) dan asistensi lain," katanya.
Ia melanjutkan setelah intervensi Kemensos selesai maka para penerima bantuan akan didorong untuk diberdayakan. Ukuran keberhasilan dilihat dari seberapa banyak yang digraduasi tiap tahun.
"Berapa yang lulus, kalau tidak ada yang lulus itu kurang berhasil. Kalau banyak yang lulus, kita berhasil. Kalau hanya disini terus, kita tidak sukses," katanya.
Gus Ipul menargetkan penerima bansos harus ditargetkan satu sampai dua tahun agar lulus dari status mereka setelah mendapatkan asistensi. Ia mengingatkan jangan sampai penerima manfaat menerima bantuan sampai 10 tahun.
"Saya lihat lumayan bersih sentra ini. Harus bersih dan menginspirasi. Sangat senang ibu kepala sentra mencoba menjadikan sentra sebagai wilayah bebas korupsi, kita doakan sukses. Kita dukung yang ibu butuhkan agar sentra bebas korupsi," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul dan Wamensos Agus Jabo menyapa para residen sentra sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 1 orang PPKS disabilitas fisik penerima sembako nutrisi, perlengkapan kebersihan, atas nama Aurellya Florenza, 1 orang PPKS disabilitas fisik penerima kursi roda atas nama Putri Nurmala Sari, dan 1 orang PPKS eks NAPZA penerima sembako nutrisi ADL atas nama Hendri Priatna.
Lebih lanjut, Kemensos juga memberikan bantuan untuk 74 penerima bantuan berupa 50 paket sembako, nutrisi, perlengkapan kebersihan bagi penyandang disabilitas, 14 paket kursi roda bagi penyandang disabilitas, 9 paket sembako, nutrisi, perlengkapan kebersihan, dan perlengkapan rumah bagi korban penyalahgunaan napza, dan 1 paket perlengkapan kamar untuk klaster anak YAPI. Total bantuan dari Kemensos sebesar Rp166.878.300,-
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sentra Dharma Guna di Bengkulu, Syam Wuryani memiliki target tahun 2024 dengan jumlah total 2.703 PPKS. Dari target tersebut, Sentra Dharma Guna telah menyalurkan bantuan sosial ATENSI kepada 2.806 PPKS baik yang berada pada Kabupaten/Kota, wilayah kerja, dan PPKS yang dilayani dalam rangka Bhakti Sosial di Aceh Utara, Waingapu, Banjarmasin dan Mamasa.
"Jika dilihat dari jumlah realisasi maka Sentra Dharma Guna di Bengkulu telah melampaui target yang telah ditetapkan di Tahun Anggaran 2024," katanya.
Lebih lanjut, ia juga melaporkan total bantuan sosial yang disalurkan oleh Kementerian Sosial dalam rangka Kunjungan Kerja Menteri Sosial dan Wakil Menteri Sosial. Bansos tersebut berupa bansos Asistensi Rehabilitasi Sosial Pemenuhan Hidup Layak dalam bentuk Sembako, Nutrisi, dan Perlengkapan Kebersihan Diri senilai, Rp.125.578.300,-.
Lalu ada juga bantuan ATENSI Aksebillitas dalam bentuk 14 unit kursi roda senilai Rp.41.300.000,-. Bantuan ATENSI YAPI Periode Januari sampai Oktober senilai Rp.1.134.800.000,- dan
Bantuan Permakanan senilai Rp. 879.778.000,-.
"Bantuan Perlengkapan Kamar dan Renovasi Kamar senilai Rp. 14.870.000,-
Sehingga total bantuan sosial yang telah digelontorkan oleh Kementerian Sosial adalah senilai Rp.2.221.481.914,-," katanya.Bengkulu - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Wakil Menteri Agus Jabo Priyono melaksanakan kunjungan kerja ke Sentra Dharma Guna Bengkulu pada Selasa, 19 November 2024. Dalam kunjungan tersebut, Kemensos memberikan arahan kepada sentra dan sejumlah bantuan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Dalam sambutannya, Gus Ipul mengingatkan kembali pesan Presiden Prabowo saat pelantikan Presiden dan Wapres agar pemerintah bisa membuat masyarakat tersenyum. Pesan ini menjadi pengingat bagi jajaran kementeriannya dan sentra Kementerian Sosial (Kemensos).
"Tugas kita buat wong cilik bisa tertawa. Rehabilitasi sosial yang ada di sentra harus bisa buat mereka tersenyum," kata Gus.
Ia juga mengatakan sentra Kemensos dan jajarannya juga harus memahami sasaran kerja Kemensos. Ia menyebutkan ada 12 kategori pemerlu atensi sosial (PAS) yang menjadi sasaran Kemensos.
Adapun 12 PAS yang menjadi sasaran Kemensos diantaranya anak-anak rentan, difabel, lansia terlantar, korban bencana, komunitas ada terpencil, dan warga binaan.
"Ada juga korban tindak kekerasan, korban trafficking, pekerja migran bermasalah, korban napza, keluarga bermasalah, perempuan rentan, dan fakir miskin," katanya.
Gus Ipul juga menyinggung soal perlunya pendataan yang valid untuk penerima bantuan sosial (bansos). Semua penerima bansos yang dibantu dan difasilitasi harus masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Yang penting masuk data dulu. Setelah masuk data, maka diberikan perlindungan sosial dan jaminan sosial, lewat program keluarga harapan (PKH) dan asistensi lain," katanya.
Ia melanjutkan setelah intervensi Kemensos selesai maka para penerima bantuan akan didorong untuk diberdayakan. Ukuran keberhasilan dilihat dari seberapa banyak yang digraduasi tiap tahun.
"Berapa yang lulus, kalau tidak ada yang lulus itu kurang berhasil. Kalau banyak yang lulus, kita berhasil. Kalau hanya disini terus, kita tidak sukses," katanya.
Gus Ipul menargetkan penerima bansos harus ditargetkan satu sampai dua tahun agar lulus dari status mereka setelah mendapatkan asistensi. Ia mengingatkan jangan sampai penerima manfaat menerima bantuan sampai 10 tahun.
"Saya lihat lumayan bersih sentra ini. Harus bersih dan menginspirasi. Sangat senang ibu kepala sentra mencoba menjadikan sentra sebagai wilayah bebas korupsi, kita doakan sukses. Kita dukung yang ibu butuhkan agar sentra bebas korupsi," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul dan Wamensos Agus Jabo menyapa para residen sentra sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 1 orang PPKS disabilitas fisik penerima sembako nutrisi, perlengkapan kebersihan, atas nama Aurellya Florenza, 1 orang PPKS disabilitas fisik penerima kursi roda atas nama Putri Nurmala Sari, dan 1 orang PPKS eks NAPZA penerima sembako nutrisi ADL atas nama Hendri Priatna.
Lebih lanjut, Kemensos juga memberikan bantuan untuk 74 penerima bantuan berupa 50 paket sembako, nutrisi, perlengkapan kebersihan bagi penyandang disabilitas, 14 paket kursi roda bagi penyandang disabilitas, 9 paket sembako, nutrisi, perlengkapan kebersihan, dan perlengkapan rumah bagi korban penyalahgunaan napza, dan 1 paket perlengkapan kamar untuk klaster anak YAPI. Total bantuan dari Kemensos sebesar Rp166.878.300,-
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sentra Dharma Guna di Bengkulu, Syam Wuryani memiliki target tahun 2024 dengan jumlah total 2.703 PPKS. Dari target tersebut, Sentra Dharma Guna telah menyalurkan bantuan sosial ATENSI kepada 2.806 PPKS baik yang berada pada Kabupaten/Kota, wilayah kerja, dan PPKS yang dilayani dalam rangka Bhakti Sosial di Aceh Utara, Waingapu, Banjarmasin dan Mamasa.
"Jika dilihat dari jumlah realisasi maka Sentra Dharma Guna di Bengkulu telah melampaui target yang telah ditetapkan di Tahun Anggaran 2024," katanya.
Lebih lanjut, ia juga melaporkan total bantuan sosial yang disalurkan oleh Kementerian Sosial dalam rangka Kunjungan Kerja Menteri Sosial dan Wakil Menteri Sosial. Bansos tersebut berupa bansos Asistensi Rehabilitasi Sosial Pemenuhan Hidup Layak dalam bentuk Sembako, Nutrisi, dan Perlengkapan Kebersihan Diri senilai, Rp.125.578.300,-.
Lalu ada juga bantuan ATENSI Aksebillitas dalam bentuk 14 unit kursi roda senilai Rp.41.300.000,-. Bantuan ATENSI YAPI Periode Januari sampai Oktober senilai Rp.1.134.800.000,- dan
Bantuan Permakanan senilai Rp. 879.778.000,-.
"Bantuan Perlengkapan Kamar dan Renovasi Kamar senilai Rp. 14.870.000,-
Sehingga total bantuan sosial yang telah digelontorkan oleh Kementerian Sosial adalah senilai Rp.2.221.481.914,-," katanya.
Share :