Mensos Risma Jelaskan Program PENA untuk Penerima Bansos dan Penyandang Disabilitas kepada Direktur OECD
Writer :
Indah Octavia Putri
PARIS (13 April 2024) – Dalam Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Rabu (10/4) sore waktu Perancis, setelah menjadi pembicara pertama di sesi Plenary dan
sesi Diskusi di hari kedua, Mensos Risma mengadakan pertemuan bilateral
dengan Direktur Pusat Pengembangan OECD Ragnheidur Elin Arnadottir
(Ragga), serta Direktur Urusan Tenaga Kerja dan Sosial OECD Stefano
Scarpetta. Pertemuan tersebut berlangsung selama lebih dari satu jam.
Pertemuan
dibuka oleh Direktur Ragga dengan memperkenalkan Mensos Risma kepada
Direktur Stefano dan tim. Direktur Rangga menjelaskan bahwa Mensos Risma
telah berkontribusi positif dalam banyak kegiatan Pusat Pengembangan
OECD secara daring maupun secara langsung di Paris maupun di Kosta Rika,
terkait dengan inklusivitas sosial, start-up yang berdampak sosial, global value chain, sampai dengan infrastruktur.
Direktur
Stefano menyampaikan perkembangan proses Indonesia untuk menjadi
anggota OECD, serta pentingnya mencapai standar dan konsistensi
penerapannya. Stefano berharap adanya komunikasi yang berkelanjutan
antara OECD dan Indonesia.
Mensos
Risma lebih menekankan pada kemungkinan dukungan OECD dalam jangka
pendek. Untuk itu, Mensos Risma menyampaikan perkembangan program
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Pahlawan Ekonomi Nusantara
(PENA) yang dimulai pada akhir 2022 dan telah menggraduasi
(mengeluarkan) 21.333 keluarga keluar dari kemiskinan, yang artinya
tidak lagi menjadi penerima bantuan sosial. Mereka yang keluar dari
kemiskinan, termasuk lebih dari 3.500 keluarga dari penyandang
disabilitas.
Sementara,
Direktur Ragga menyampaikan konteks mengubah pendekatan pemberian
bantuan sosial menjadi pemberdayaan pasti tidak mudah bagi Indonesia
karena harus mentransformasikan pola pikir, namun juga sangat menarik.
Dia juga menyampaikan sebagai anggota, nantinya Indonesia akan mempunyai
banyak sekutu untuk meningkatkan skala penanganan masalah, seperti
pemberdayaan PENA dan contoh-contoh penanganan terbaik yang dapat
diterapkan dalam konteks keIndonesiaan, atau bahkan pengalaman Indonesia
ini, bisa menjadi contoh bagi anggota-anggota OECD nantinya.
Mengakhiri
aktivitasnya di OECD, Mensos Risma memberikan cindera mata untuk
Direktur Stefano, serta Direktur Ragga dan stafnya. Direktur Rangga juga
menyampaikan akan segera menyelenggarakan aktivitas bersama di Bali,
Indonesia.
Share :