Gelar Rakor, Ditjen Rehsos Perkuat Layanan 31 Sentra Seluruh Indonesia
BANDUNG (28 Januari 2023) – Program tahun 2023, Direktorat Jenderal
Rehabilitas Sosial akan meningkatkan layanan melalui 31 sentra yang tersebar di
seluruh Indonesia dengan mengoptimalkan anggaran dan sumber daya.
“Salah satu arahan Ibu Menteri, terkait sentra yang dikhususkan menangani
korban penyalahgunaan Napza sehingga tidak digabungkan dan harus tersendiri, ”
ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin saat membuka Rapat
Koordinasi Pelaksanaan Program dan Anggaran Tahun 2023 di Lingkungan Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial di Bandung, Sabtu (28/1/2023).
Untuk keperluan tersebut dibutuhkan persiapan dari sisi anggaran dan
perubahan yang mendukungnya rencana dan berbagai kendala yang harus
diantisiapsi sehingga tidak boleh lagi terulang lagi di tahun 2023.
“Perlu dipahami tugas Ditjen Rehsos semakin berat dan dinamis. Oleh
karena itu, perlu persiapan dari semua jajaran dan yang tidak kalah penting
adalah tidak lagi tidak mengulangi kesalahan sebelumnya seperti model pelaporan
dan bentuk bantuan yang diberikan,” tandas Pepen.
Bagi sentra-sentra yang akan melaksanakan tugas pelayanan rehabilitasi
sosial bagi korban penyalahgunaan napza harus sejak sekarang menyiapkan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) seiring dengan
perubahan tersebut.
“Penting untuk segera perubahan karena semacam residensial sehingga
penganggaran dan kegiatannya harus disiapkan seperti kegiatan Korban Bencana
dan Kedaruratan (KBK) dan kegiatan pendukung lainnya,” ungkapnya.
Dari sisi sarana dan prasarana banguan perlu diperhatian, agar jangan
sampai penerima manfaat tinggal sementara di sentra tapi mendapatkan kesulitan
untuk mencari makanan dan penghidupaannya.
“Juga, fasilitas gedung harus tinggi, ada alat pemantau CCTV, terdapat
tempat keterampilan untuk produk tertentu, serta toilet atau WC tidak boleh
dikunci bagi para korban penyalahgunaan napza,” katanya.
Sedangkan, dukungan anggaran total tahun 2023 Rp 1.228.603.927.000
dengan kompoisi angaran untuk di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rp 871 miliar yang
dibagi ke 31 sentra dan anggaran pusat Rp 356 miliar.
Berdasarkan evaluasi kinerja tahun 2022, bahwa semua jajaran Dirjen
Rehsos termasuk sentra-sentra telah menunjukkan respon yang cepat, terutama
dalam menangani kasus yang memang tidak mudah.
“Satu hal yang menggembirakan saya sebagai Dirjen Rehsos karena telah
melihat teman-teman semua yang luar biasa bekerja. Saya ucapkan terima kasih
dan bebangga hati saat Ibu Mensos memberikan instruksi semua cepat merespon itu
harus dipertahanan di 2023 ini,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Rehabilitasi Sosial memberikan Piagam
Penghargaan kepada 5 sentra dan 1 direktorat atas capaian realisasi anggaran
tertinggi 2022, yaitu Pertama, Sentra Antasena Magelang; Kedua, Sentra
"Galih Pakuan Bogor; Ketiga, Sentra “Insyaf” di Medan; Keempat, Sentra
“Dharma Guna” di Bengkulu; Kelima, Sentra “Mulya Jaya” di Jakarta; serta
Direktorat Sosial Anak.
Juga, dua piagam penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Menpar RB) bagi Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong
dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi sebagai unit Penyelenggara Pelayanan
Publik Terbaik dalam penyediaan Sarana dan Prasarana Ramah Kelompok Rentan.
Acara Rakor berlangsung di Bandung selama tiga hari mulai 27-29 Januari
2023 yang dihadiri oleh para pejabat di Lingkugan Ditjen Rehsos dan para Kepala
Sentra dari seluruh Indonesia.