JAKARTA
(28 September 2024) – Menjelang
akhir masa tugas DPR RI Komisi VIII dengan mitra terkait, maka digelar Rencana
Kerja dan Anggaran Tahun 2025 dalam kegiatan Focus Group Discussion
(FGD). Menteri Sosial Saifullah Yusuf hadir dan membeberkan
capaian kinerja dan prestasi Kementerian Sosial (Kemensos) dalam lima tahun
terakhir.
“Sepuluh tahun terakhir terdapat
capaian penurunan angka kemiskinan lebih dari dua persen, ” ujar Mensos di
Jakarta, Sabtu (28/9). Namun ada yang Istimewa penurunan terjadi saat di
tengah-tengah badai Covid-19 pada tahun 2020 yang melanda seluruh wilayah
Indonesia. “Penurunan angka kemiskinan kembali seperti sebelum
Covid-19. Kami apresiasi pemerintah dan DPR yang telah bekerja keras, ”
katanya.
Keberhasilan
program Kemensos ditandai dengan penyaluran bansos seperti program sembako dan
PKH untuk menjaga daya beli masyarakat. “Bansos berdampak pada masyarakat
sehingga mampu bertahan sekaligus meneguhkan saat terjadi pandemi Covid-19, ”
ungkapnya. Bantuan ATENSI sukses memulihkan Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial (PPKS), tidak saja memastikan penanganan yang lebih layak.
“Pemberdayaan sosial telah mampu
meningkatkan masyarakat lebih berdaya, termasukdengan kewirausahaan sosial, ”
tandasnya. Persoalan database menjadi kebutuhan. Di mana, PPKS
penerima bantuan masuk DTKS dan hampir 100 persen padan dengan Dukcapil.
“DTKS itu dinamis sebab ada warga
meninggal, pindah domisili dan yang lainnya dan hal itu sudah diakomodasi oleh
kabupaten/kota, ” katanya. Pada suatu kesempatan, Mensos bertemu dengan
capres terpilih yang menitipkan dua pekerjaan rumah (PR) bagi Kemensos ke
depan.
“Pertama, kita mesti punya fundamental
kuat, dikarenakan ada tantangan narkoba mengiringi kebangkitan di berbagai
negara, sehingga harus diatasi bersama, ” tandasnya. Kedua,
penanganan kasus pinjaman online (Pinjol) dan judi online (Judol) juga menjadi
PR besar dan perlu model penanganan ke depan, ” katanya.