Hasil Pelatihan FDS Ditransferkan Kepada Masyarakat

  • Hasil Pelatihan FDS Ditransferkan Kepada Masyarakat
  • 16019643728406

Penulis :
Humas BBPPKS Yogyakarta
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N

YOGYAKARTA (5 Oktober 2020) - "Pelatihan yang diberikan kepada peserta Diklat Family Development Session (FDS) Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) selanjutnya akan ditransferkan kepada masyarakat atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Semua ilmu dan pengetahuan yang didapatkan harus disampaikan kembali dengan baik sesuai tujuannya."

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial Kemensos RI, Syahabbudin saat membuka Diklat Family Development Session (FDS) Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Gelombang ke-VII di Balai Besar pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta, Senin (5/10).

“Masalah pendidikan dan pengasuhan anak, pengelolaan ekonomi keluarga, perlindungan nak, cara menghadapi dan merawat lansia serta cara memperlakukan disabilitas. Semua penting dan baik untuk dipelajari. Jangan pernah berhenti belajar,” jelas Syahabuddin.

Menurut Syahabuddin, SDM PKH adalah corong Kementerian Sosial (Kemensos), tentara dan bala Kemensos. Dalam kesempatan tersebut Syahabuddin menyampaikan pesan Menteri Sosial Juliari Batubara kepada seluruh SDM PKH

“Pertama, tetap menjadikan Pancasila dan NKRI sebagai harga mati. Kedua, jangan pernah memegang KKS KPM. Ketiga, kalau ada labelisasi di rumah KPM dalam bentuk rumah kelompok miskin, tolong diganti menjadi kelompok penerima manfaat atau prasejahtera, jangan sampai anak-anak jatuh mental. Keempat, yang akan berafiliasi atau mencalonkan diri atau menjadi tim sukses tolong keluar dari SDM PKH. Jagalah nama baik Kementerian Sosial,” paparnya.

Selain menerima penguatan dari Kepala Badan, Peserta Diklat juga mendapatkan materi Teknik, Strategi Komunikasi dan motivasi Pendamping Sosial, oleh Rumartani, seorang motivator dan pakar komunikasi.

“Teknik dan strategi Komunikasi sangat diperlukan pendamping sosial yang setiap hari berada di lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat,” ujar Rumartani.

Menurutnya, bila pendamping sosial memiliki keahlian dalam berkomunikasi akan mempermudah menjalankan tugas sehari-hari dalam menyampaikan informasi kepada KPM. Selain itu pendamping harus memiliki motivasi tinggi dan pola pikir positif, pendamping juga harus memiliki ketrampilan untuk mendorong perubahan perilaku KPM.

Bagikan :