Hibur Anak Penderita Tumor Wajah, Mensos Beri Hadiah Sepeda
Penulis :
Rizka Surya Ananda
JAKARTA (20 Februari 2023) – Senyum Ade Subhan mengembang. Sebentar bocah 11 tahun itu memandangi, lalu perlahan tangannya mulai menyentuh beberapa bagian dari sepeda baru di depannya.
Meskipun kepalanya masih diperban akibat operasi yang baru dijalaninya, bocah laki-laki itu tetap asyik mengutak-atik kendaraan yang selama ini ia impikan. Sepeda berwarna merah itu pemberian Menteri Sosial Tri Rismaharini.
“Tetap semangat ya, Adik Subhan. Adik Subhan bisa berobat ya, bisa sembuh. Jadi, harus kuat,” kata Mensos menyemangati Subhan.
Subhan menderita tumor wajah yang membuat sisi kiri wajahnya membengkak. Tahun 2017, anak bungsu dari enam bersaudara ini sempat menerima tindakan operasi pertama di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pasca operasi, ia dirujuk ke bagian poli bedah plastik. Dokter mengatakan pengobatan Subhan akan memakan waktu lama dan tidak akan bisa sembuh total. Mendengar keterangan dokter tersebut, orang tuanya pun menolak untuk melakukan prosedur medis berikutnya.
Namun, pada 15 November 2022, Sentra "Galih Pakuan" di Bogor memfasilitasi layanan kesehatan Subhan ke RSCM. Sejak saat itu, Subhan bersama ibunya tinggal di Sentra "Handayani" di Jakarta. Adapun, biaya operasional selama perawatan ditanggung Kemensos.
“Jadi, mereka selama ini, ke rumah sakit antar jemput dari sini. Kalau ke rumah sakit, ya kita nganter. Nanti dari rumah sakit, kita jemput juga ke sini. Selama ini, mereka menunggu pemeriksaan lanjutan itu tinggal di sini,” kata Mensos.
Mensos berharap Subhan dapat menjalani operasi dengan baik sehingga bisa sembuh. Saat ini, biaya pengobatan seperti operasi ditanggung oleh BPJS, sedangkan biaya operasional ditanggung oleh Kemensos dan kitabisa.com. Adapun, donasi yang terkumpul untuk Subhan senilai Rp62,9 juta yang diserahkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Sementara, Kemensos juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa kebutuhan dasar, nutrisi, perlengkapan sekolah, alat-alat peraga dan permainan, sepeda, layanan dukungan psikososial, pengasuhan, pendampingan selama proses pengobatan, serta bantuan modal kewirausahaan.
Ibu Kandung Subhan, Arsanah (53) mengungkapkan suka citanya atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada anaknya. Apalagi saat ini, anaknya sudah bisa dioperasi kembali.
“Alhamdulillah, sekarang sudah sampai operasi. Kami menghaturkan terima kasih kepada Bu Menteri dan juga petugas di sini (Kemensos) yang baik baik. Semua berjuang untuk kesembuhan Subhan,” katanya.
Keluarga Subhan tinggal di Desa Majau, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Orang tuanya bekerja sebagai petani yang sehari-harinya menggarap sawah milik sendiri. Setiap empat bulan, orang tua Subhan memanen 5-6 kwintal padi. Hasil panen itu digunakan sebagian untuk kebutuhan sendiri dan sebagian dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Kadang-kadang, untuk menutupi kebutuhan hidup, orang tua Subhan dibantu anak-anaknya yang sudah bekerja.
Akses Layanan Langsung
Penanganan Subhan merupakan salah satu bentuk layanan respon kasus yang menyasar langsung penerima manfaat yang membutuhkan bantuan secara cepat. Kisah Subhan terpantau oleh media monitoring Kemensos, yang kemudian diteruskan kepada Sentra pengampu. Oleh karena itu, Mensos mengatakan butuh profesionalitas dan respon cepat oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menangani masalah tersebut.
"Kami sifatnya harus langsung. Jadi, kalau tidak ditangani oleh dinas kabupaten/kota atau provinsi, maka kami tangani. Seperti Adik Subhan ini, dibutuhkan treatment dan ketelatenan," katanya.
Selain itu, Mensos menyebut Sentra milik Kemensos yang tersebar di 31 titik di Indonesia memiliki jangkauan kerja yang cukup luas. "Masalahnya, 31 sentra ini harus melayani 514 kabupaten/kota. Nah, yang pertama, cakupan wilayahnya menjadi besar karena 514 dibagi 31," katanya.
Namun, ia bersyukur masyarakat bisa menikmati langsung pelayanan kesejahteraan sosial melalui program-program di Kemensos. Seperti diketahui, Survei Litbang Kompas menunjukkan kenaikan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi dari sebelumnya di angka 62,1% naik menjadi 69,3%. Sementara, tingkat kepuasan pada bidang kesejahteraan sosial menyentuh angka 77,3%. Tentunya, program bantuan dan layanan rehabilitasi sosial yang dilaksanakan Kemensos menjadi salah satu penyumbang naiknya persentase kepuasan masyarakat di bidang kesejahteraan sosial.
"Syukur, Alhamdulillah, bisa naik kepuasan publik. Tapi, yang pertama adalah bagaimana masyarakat bisa merasakan apa yang kita kerjakan. Itu yang paling penting menurut saya," ujarnya saat ditemui di Sentra "Handayani" di Jakarta, Senin (20/2).
Menurutnya, tingkat kepuasan terhadap layanan publik sangat tergantung pada kompetensi yang dimiliki oleh SDM. Oleh karenanya, Mensos berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan agar profesionalitas ASN di Kemensos terjaga.
"Yang paling penting adalah saya menyiapkan SDM di Kemensos supaya minimal nanti kalau ada pemimpin yang baru, mereka tidak menjadi turun (kinerjanya), minimal tetap atau bahkan lebih baik lagi. Makanya, saya juga tidak berhenti mendidik," katanya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :