HKSN 2022: Bangkit Bersama Membangun Bangsa

HKSN 2022: Bangkit Bersama Membangun Bangsa
Penulis :
Heru Cahyo Romadhon, S.Tr, S.Sos
Editor :
Early Febriana
Penerjemah :
Intan Qonita N

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional adalah peringatan hari nasional untuk meningkatkan nilai kesetiakawanan sosial, semangat kebersamaan, persatuan, dan kepedulian terhadap sesama. Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2022 merupakan peringatan HKSN yang ke-73, dengan tema “Bangkit Bersama Membangun Bangsa”.

Peringatan HKSN menghadirkan ingatan sejarah masa lalu untuk direnungkan, dipelajari, dan dipahami menjadi suatu keteladanan dan inspirasi penggerak langkah nyata berkontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Ingatan masa lalu bahwa permasalahan sosial yang timbul akibat pasca perang merebut kemerdekaan diperlukan upaya penanganan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Hal tersebut menandakan bahwa nilai kesetiakawanan sosial sudah ada sejak dulu dan perlu untuk dilestarikan dan diperkokoh setiap waktu.

Nilai dan makna penting dibalik kesetiakawanan sosial yang ditetapkan untuk diperingati setiap 20 Desember, yaitu nilai-nilai semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi modal dasar dalam membangun bangsa. Nilai kesetiakawanan sosial sebagai dimensi modal sosial memiliki posisi strategis untuk menumbuhkembangkan semangat kebersamaan, saling percaya, kepedulian dan persatuan, untuk mewujudkan Indonesia Sejahtera yang berlandaskan Pancasila dan Kebhinekaan. Kesetiakawanan memberikan pelajaran kepada kita untuk menyikapi perbedaan suku, agama, ras, budaya, bahasa, dialek daerah, dan kultur menjadi potensi dan kekuatan, bukan sebagai hal yang harus diperdebatkan berujung pada konflik primordialisme. Sejarah telah menjelaskan persatuan diatas perbedaan telah menjadi tonggak kuat menuju kemerdekaan bangsa Indonesia.

Tema HKSN tahun 2022 yaitu Bangkit Bersama Membangun Bangsa memberikan pesan mendalam bahwa bersama bersatu adalah harga mati yang harus dikuatkan untuk membangun ketangguhan, dengan ketangguhan dan persatuan menjadi kekuatan untuk melakukan pembangunan peradaban yang unggul, bermartabat, dan inklusif sebagai eksistensi bangsa Indonesia. Tema ini menjadi implementasi nilai agung Kesetiakawanan Sosial dalam konteks kekinian dan yang akan datang. Namun dewasa ini semangat kesetiakawanan sosial yang menjadi jatidiri bangsa mulai dilupakan dan kurang dirasakan keberadaanya ditengah-tengah masyarakat. Maka peran keteladan pemimpin atau tokoh memiliki peranan penting dalam menjawab permasalahan tersebut.

Keteladanan seorang pemimpin atau tokoh sesunggahnya merupakan energi positif yang menjadi strong point dalam pembangunan. Keteladanan merupakan keseluruhan perilaku pemimpin/ tokoh yang dapat dilihat, dikenali dan ditiru oleh para anggota atau masyarakat. Keteladanan bukan hanya sekadar perkataan kosong atau janji-janji manis tetapi bukti dari perilaku kepemimpinan yang dipertunjukkan setiap hari oleh para pemimpin-pemimpin hebat. Satu teladan kecil lebih baik dari seribu nasihat, dan satu hal kecil akan dapat memberikan dampak yang besar.

Dengan sikap keteladanan yang terus hadir di tengah masyarakat tentu akan membuat nilai-nilai kesetiakawanan sosial dapat terus dilestarikan sebagai salah satu karakter kita. Sikap kesetiakawanan sosial yang anda berikan kepada orang lain akan menjadi suatu contoh dan keteladanan yang baik untuk orang lain, sehingga ini bisa mempengaruhi pikiran orang lain untuk melakukan kebaikan yang sama.

Kita sebagai penyelenggara kesejahteraan sosial, sesuai amanat Undang-Undang Kesejahteraan Sosial bahwa penyelenggaraan kesejahteraan sosial yaitu rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan jaminan sosial harus berasaskan kesetiakawanan sosial. Kesetiakawanan sosial dapat diimplementasikan dengan kerja-kerja kolaboratif yang menghasilkan solusi efektif dalam menanganani permasalahan sosial. Ego sektoral, daerah, terlebih golongan tentu harus dihilangkan, konsolidasi data, kebijakan, dan implementasi program harus ditingkatkan antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Berdasar hal tersebut, kesetiakawanan sosial akan mampu menjadi modal sosial bangsa dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Tahun 2022 ini dapat dijadikan sebagai momentum yang strategis, serta tonggak bagi peningkatan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap keberadaan penerima pelayanan kesejahteraan sosial, serta mampu meningkatkan peran potensi dan sumber kesejahteraan sosial, pilar-pilar sosial, dunia usaha, tenaga kesejahteraan sosial, pekerja sosial, dan masyarakat untuk terus meningkatkan partisipasinya, dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial di Indonesia. Semangat kebersamaan, kegotong-royongan, kekeluargaan dan kerelaan berkorban tanpa pamrih, harus menjadi bagian dari sikap maupun perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.

Mari bersama galang kesetiakawanan sosial untuk kesejahteraan sosial dan kemajuan bangsa.

Bagikan :