Mensos Risma Lakukan Terobosan Bangun Lumbung Sosial untuk Atasi Kasus Kusta
Penulis :
Faisal Grahadi Wibowo
Penerjemah :
Fia Arista Dewi
BARITO KUALA (12 Juni 2024)
– Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan terobosan dengan membangun
sejumlah lumbung sosial untuk mengatasi tingginya kasus kusta di
Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Melalui pembangunan lumbung
sosial tersebut, diharapkan tidak ada lagi penyintas kusta yang
kesulitan mendapatkan alat-alat perlengkapan dan kebersihan diri.
“Jika Bapak Ibu kesulitan mendapatkan sabun, handuk dan perlengkapan lainnya, silakan datang ke lumbung sosial. Kami sediakan,” kata Mensos Tri Rismaharini ketika meninjau pembangunan dan ketersediaan stok lumbung sosial di Kabupaten Barito Kuala, Selasa (11/6) sore.
Kementerian Sosial sudah membangun lebih dari 600 lumbung sosial yang tersebar di seluruh Tanah Air, terutama di daerah rawan bencana. Lumbung sosial tersebut berisi berbagai kebutuhan pangan, kasur, selimut, obat-obatan, family kit, perlengkapan bayi dan berbagai barang lainnya yang dibutuhkan masyarakat saat terjadi bencana. Pembangunan lumbung sosial tersebut dimaksudkan agar saat terjadi bencana, penyaluran logistik ke masyarakat korban bencana bisa lebih cepat. Namun khusus di Kabupaten Barito Kuala, pembangunan lumbung sosial diprioritaskan untuk mencegah dan mengatasi penyebaran kusta yang kasusnya cukup tinggi. Meskipun bukan yang tertinggi di Kalimantan Selatan, jumlah penyintas kusta di Kabupaten Barito Kuala tercatat 58 orang. Selain itu tercatat pula 281 penyandang disabilitas dan 35 orang penyintas katarak.
Tingginya kasus kusta di kabupaten tersebut, antara lain karena kebiasaan masyarakat mandi di sungai. Selain itu belum tumbuh kesadaran di masyarakat, pengidap kusta tidak boleh menggunakan handuk dan perlengkapan mandi lainnya bersama-sama untuk mencegah penularan. “Sekarang Kemensos sudah menyediakan berbagai perlengkapan mandi, perlengkapan tidur, obat-obatan dan berbagai kebutuhan lainnya. Jika perlengkapan Bapak Ibu habis, bisa minta ke lumbung sosial. Jadi tidak boleh campur dengan anggota keluarga lain, supaya tidak tertular," kata Mensos Risma mengingatkan.
Lumbung sosial yang dibangun Kemensos tersebar di tiga lokasi yaitu Lumbung Sosial Kelurahan Ulu Benteng di Kecamatan Marabahan, kemudian Lumbung Sosial Desa Sungai Pitung di Kecamatan Alalak, serta Lumbung Sosial Desa Teluk Tambah di Kecamatan Tabukan. Lumbung sosial tersebut dikelola masyarakat dan dipantau Puskesmas serta pemerintah desa. Berbagai kebutuhan disediakan di lumbung sosial seperti nutrisi, perlengkapan kebersihan diri, alat makan, perlengkapan mandi, pakaian, perlengkapan tidur, masker, disinfektan, dan obat-obatan. Mensos Risma menegaskan, logistik dan perlengkapan di lumbung sosial harus selalu terisi penuh sehingga saat masyarakat membutuhkan, bisa langsung disalurkan.
Kepala Desa Sungai Pitung Fahmi, menyatakan terima kasih kepada Mensos Risma atas pembangunan lumbung sosial di desanya. Pembangunan lumbung sosial tersebut telah menginspirasi masyarakat desa agar membangun lumbung serupa untuk kebutuhan lainnya, terutama untuk mengatasi kebutuhan masyarakat saat terjadi bencana banjir yang sering terjadi di daerah tersebut.
“Jika Bapak Ibu kesulitan mendapatkan sabun, handuk dan perlengkapan lainnya, silakan datang ke lumbung sosial. Kami sediakan,” kata Mensos Tri Rismaharini ketika meninjau pembangunan dan ketersediaan stok lumbung sosial di Kabupaten Barito Kuala, Selasa (11/6) sore.
Kementerian Sosial sudah membangun lebih dari 600 lumbung sosial yang tersebar di seluruh Tanah Air, terutama di daerah rawan bencana. Lumbung sosial tersebut berisi berbagai kebutuhan pangan, kasur, selimut, obat-obatan, family kit, perlengkapan bayi dan berbagai barang lainnya yang dibutuhkan masyarakat saat terjadi bencana. Pembangunan lumbung sosial tersebut dimaksudkan agar saat terjadi bencana, penyaluran logistik ke masyarakat korban bencana bisa lebih cepat. Namun khusus di Kabupaten Barito Kuala, pembangunan lumbung sosial diprioritaskan untuk mencegah dan mengatasi penyebaran kusta yang kasusnya cukup tinggi. Meskipun bukan yang tertinggi di Kalimantan Selatan, jumlah penyintas kusta di Kabupaten Barito Kuala tercatat 58 orang. Selain itu tercatat pula 281 penyandang disabilitas dan 35 orang penyintas katarak.
Tingginya kasus kusta di kabupaten tersebut, antara lain karena kebiasaan masyarakat mandi di sungai. Selain itu belum tumbuh kesadaran di masyarakat, pengidap kusta tidak boleh menggunakan handuk dan perlengkapan mandi lainnya bersama-sama untuk mencegah penularan. “Sekarang Kemensos sudah menyediakan berbagai perlengkapan mandi, perlengkapan tidur, obat-obatan dan berbagai kebutuhan lainnya. Jika perlengkapan Bapak Ibu habis, bisa minta ke lumbung sosial. Jadi tidak boleh campur dengan anggota keluarga lain, supaya tidak tertular," kata Mensos Risma mengingatkan.
Lumbung sosial yang dibangun Kemensos tersebar di tiga lokasi yaitu Lumbung Sosial Kelurahan Ulu Benteng di Kecamatan Marabahan, kemudian Lumbung Sosial Desa Sungai Pitung di Kecamatan Alalak, serta Lumbung Sosial Desa Teluk Tambah di Kecamatan Tabukan. Lumbung sosial tersebut dikelola masyarakat dan dipantau Puskesmas serta pemerintah desa. Berbagai kebutuhan disediakan di lumbung sosial seperti nutrisi, perlengkapan kebersihan diri, alat makan, perlengkapan mandi, pakaian, perlengkapan tidur, masker, disinfektan, dan obat-obatan. Mensos Risma menegaskan, logistik dan perlengkapan di lumbung sosial harus selalu terisi penuh sehingga saat masyarakat membutuhkan, bisa langsung disalurkan.
Kepala Desa Sungai Pitung Fahmi, menyatakan terima kasih kepada Mensos Risma atas pembangunan lumbung sosial di desanya. Pembangunan lumbung sosial tersebut telah menginspirasi masyarakat desa agar membangun lumbung serupa untuk kebutuhan lainnya, terutama untuk mengatasi kebutuhan masyarakat saat terjadi bencana banjir yang sering terjadi di daerah tersebut.
نشر :