Penulis :
Alif Mufida Ulya
Editor :
Alek Triyono; Intan Qonita N
Penerjemah :
Lingga Novianto; Karlina Irsalyana
JAKARTA (28 Februari 2020) - Istri Menteri Sosial, Grace Batubara kembali menunjukkan aksi kepeduliannya terhadap korban banjir. Kali ini, daerah terdampak banjir di kawasan Cilincing, Jakarta Utara menjadi perhatian Kementerian Sosial.
"Ini adalah rutinitas dari Kemensos begitu juga dengan OASE KIM dimana kami mendapatkan amanah dari Bapak Presiden Joko Widodo, begitu juga dengan Ibu Iriana Joko Widodo, bahwa pemerintah harus hadir di setiap lini masyarakat yang mengalami bencana," ujar Grace saat mengunjungi lokasi pengungsian di Rusun Embrio RW 04 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (28/2).
Grace mengatakan setiap terjadi bencana, dalam hal ini banjir, Kementerian Sosial akan terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
"Kami dari Kemensos, begitu juga dengan OASE KIM, datang ke sini ingin memastikan bahwa walaupun mereka dalam keadaan sedang menghadapi bencana, mereka dalam keadaan baik, kebutuhan mereka bisa dipenuhi," kata wanita yang dikenal memiliki jiwa sosial tinggi ini.
Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) adalah organisasi bentukan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla pada 27 Oktober 2014 lalu, yang beranggotakan para pendamping Menteri Kabinet Kerja, dimana Grace Batubara tergabung di dalamnya.
Didampingi istri Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Vinny Marliany, Grace menyapa dan berdialog dengan warga, termasuk anak-anak terdampak banjir di pengungsian.
Menghibur dan bermain tebak-tebakan bersama anak-anak seolah menjadi hal yang tak pernah dilewatkan Grace ketika berada di posko pengungsian. Sembari menyerahkan bantuan dan paket seragam sekolah, Grace juga memakaikannya kepada seorang anak.
"Kita juga memberikan layanan psikososial buat anak-anak karena di sini banyak sekali anak-anak yang terdampak, jadi kita membantu mereka supaya mereka bisa tetap ceria, tidak mengalami trauma dengan adanya banjir ini," kata Grace.
Jadi, lanjutnya, mudah-mudahan kedatangan (kami) ini bisa membantu, sedikit meringankan apa yang menjadi beban mereka. "Dalam hal ini, pemerintah pusat tetap terus bekerja supaya banjir ini bisa terselesaikan dengan cepat dan baik," tuturnya.
Bantuan yang diserahkan Kementerian Sosial senilai total 520 juta rupiah untuk Provinsi DKI Jakarta. Sementara Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing sendiri memperoleh bantuan senilai total 54 juta rupiah.
"Ada 520 juta untuk DKI dan ada 54 juta untuk yang di kelurahan sini yang tadi sudah saya berikan langsung secara simbolis, jadi mudah-mudahan itu bisa membantu, bisa meringankan beban yang ada di sini," ungkapnya.
Bantuan yang dimaksud terdiri dari 80 makanan paket A, B, C, D, 100 paket makanan anak, 100 paket lauk pauk, 1.000 bungkus mie instant, 20 paket family kit, 20 paket kids ware, 10 lembar tenda gulung, 20 unit kasur, 15 paket sandang, dan 30 lembar selimut.
Usai salurkan bantuan, dengan menumpang personel Tagana menggunakan sepeda motor, Grace menyusuri Jl. Tipar Timur, Kampung Kandang untuk melihat secara langsung dampak banjir di daerah tersebut.
Setelah turun dari motor, Grace menghampiri sebuah rumah kontrakan yang dihuni oleh Nenek Asmiyati (64) yang masih tetap bertahan di rumahnya. Istri Mensos pun langsung menyerahkan bantuan makanan siap saji dan kasur.
"Semoga ibu tetap sehat dan banjir cepat surut dan bisa segera beraktifitas kembali. Ibu tetap jaga kondisi ya," ujarnya.
Seperti diketahui, sepanjang awal tahun 2020, kawasan Semper Barat sudah mengalami banjir sebanyak empat kali. Pertama, pada awal tahun baru 1 Januari dan 24 Januari lalu.
Kemudian, memasuki Bulan Februari, banjir kembali terjadi pada tanggal 23. Meski sempat surut pada tanggal 24, air kembali menggenangi pemukiman dengan ketinggian bervariasi pada tanggal 25 hingga 27 Februari 2020 kemarin.
Evakuasi Lansia
Pada kesempatan yang sama, Grace juga mengunjungi pemukiman warga yang masih terendam banjir sejak sepekan lalu di Kelurahan Marunda. Meski jalan menuju lokasi mengalami kemacetan yang cukup panjang, hal ini tak menyurutkan niat Grace.
"Tadi saya meninjau keadaan banjir di daerah sini, kemudian saya memberanikan diri untuk melihat satu rumah yang memang tergenang, banjirnya itu sampai dengkul," ungkapnya.
Bahkan, Grace turut mengevakuasi seorang lansia, yang diketahui bernama Ene Iti (77) yang masih bertahan di rumahnya. Ia mengaku memperoleh informasi dari warga sekitar saat meninjau lokasi. Tanpa pikir panjang, dibantu Tagana, ia lantas memindahkan lansia tersebut ke rumah salah seorang warga yang lebih aman.
"Tiba-tiba ada satu warga yang kasih informasi, ada ibu-ibu lansia yang terjebak di rumahnya. Saya lantas memutuskan untuk melihat ibu tersebut yang keadaannya memang sangat menyedihkan. Kami mengambil keputusan untuk memindahkannya dulu sementara waktu di rumah warga," terang Grace.
Atas peristiwa tersebut, Grace menghimbau agar Dinas Sosial terus memantau perkembangan lansia tersebut, sekaligus meminta agar warga dapat menerima (menampung) dan menjaganya dalam kurun waktu tertentu hingga keadaannya membaik.
Sebelum meninggalkan lokasi, Grace sempat menyuapi Ene Iti dengan sepiring nasi. Menurut warga sekitar, ia enggan makan sejak banjir menerjang rumahnya sehingga Grace berinisiatif untuk memberikan suapan demi suapan nasi kepadanya.
Bagikan :