Keserasian Sosial dan Kearifan Lokal Cegah Konflik Sosial
Penulis :
Joko Hariyanto
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
KUNINGAN (4 November 2020) - Kementerian Sosial terus membentuk Forum Keserasian Sosial (FKS) dan Kearifan Lokal (KL) untuk mencegah konflik sosial dan deradikalisme di masyarakat.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial, Sunarti, menjelaskan Forum Keserasian Sosial merupakan solusi untuk mendeteksi dini bibit radikalisme dan konflik sosial karena masyarakat dapat mengenal satu sama lain secara lebih intimate dan personal di desa.
"Melalui Forum ini, masyarakat diajak untuk bekerja sama/gotong royong satu sama lain, meski mereka mempunyai latar belakang yang berbeda," jelas Sunarti saat menyerahkan bantuan program FKS kepada Bupati Kuningan di Kantor Desa Sindangjawa, Rabu (5/11).
Sunarti menambahkan Kemensos telah membentuk FKS di 350 desa/kelurahan dan KL sebanyak 300 sanggar/kelompok seni pada tahun 2020.
"Kita harapkan desa yang telah mempunyai forum ini bisa mencegah kemungkinan timbulnya konflik," terang Sunarti.
Sementara itu, penasehat Dharma Wanita Kementerian Sosial, Grace Batubara, menyatakan harapannya agar masyarakat dapat mengembangkan FKS dan KL menjadi tempat tujuan wisata di desa masing-masing.
"Keserasian Sosial ini jika terus dipupuk bisa menjadi tempat tujuan wisata yang aman dan nyaman karena dengan sistem ini, kesenian di desa itu bisa berkembang. Ini bisa menarik wisatawan datang," tegas Grace.
Grace meminta pemerintah daerah dapat membina FKS dan KL melalui sanggar seni yang sudah dibantu di daerah masing-masing hingga menjadi daerah tujuan wisata.
"Dalam kesempatan ini, saya meminta Pemkab Kuningan mengembangkan FKS Desa Sindangjawa yang baru dibentuk. Desa ini mempunyai iklim yang sejuk dan cocok untuk destinasi wisata," tambahnya.
4 FKS di Kuningan
Sementara itu, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pencegahan Direktorat PSKBS, Muhammad Tahir, menjelaskan untuk membantu kerukunan, keharmonisan dan pengembangan kesenian di masyarakat, Kemensos telah membentuk FKS ke-42 dan kelompok seni ke-35 se-Jawa Barat, termasuk di Desa Sindangjawa, Kabupaten Kuningan.
"Hari ini, kita bentuk FKS ke-42. Kita harapkan ini bisa berkembang dan bisa menjadi tujuan wisata, selain dapat menjadi bagian dari deradikalisme," jelas Tahir.
Tahir menambahkan Kemensos telah memberikan bantuan sebesar 700 juta rupiah untuk mengembangkan FKS dan KL di Desa Sindangjawa, Kabupaten Kuningan.
"Bantuan ini terdiri dari bantuan Keserasian Sosial dengan total Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) untuk 4 desa/kelurahan dan Kearifan Lokal dengan total bantuan senilai Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk 2 sanggar/kelompok seni," kata Tahir.
Guna memperlancar Keserasian Sosial dan Kearifan Lokal Tahun 2020 secara nasional, Kemensos juga bersinergi dengan program Kementerian/Lembaga lain, terutama terkait dengan pemetaan daerah rawan konflik.
Bagikan :