Komisi VIII DPR RI Apresiasi Pemerintah Cepat Tangani Bencana Kabupaten Bogor
Penulis :
Alek Triyono (OHH Ditjen Linjamsos)
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Natasia Tasya; Karlina Irsalyana
KABUPATEN BOGOR (31 Januari 2020) - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ichsan Yunus mengapresiasi pemerintah yang secara cepat menangani bencana di Kabupaten Bogor yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Yang pertama yang harus segera kita atasi adalah korbannya dulu. Tadi teman-teman, ada Pak Bupati, dari BNPB, dari Kementerian Sosial juga sudah sangat luar biasa turut andilnya, walaupun tidak mungkin semuanya bisa kita recovery secara cepat karena memang dananya terbatas, tapi tadi saya lihat sudah sangat maksimal," ungkap Ichsan ketika memimpin kunjungan spesifik bersama 13 anggota Komisi VIII DPR RI di Bogor (31/1).
Tadi, lanjut Ichsan, pembangunan rumah juga akan segera dilakukan. Terhitung ada sekitar empat ribuan rumah rusak berat, bantuan-bantuan juga terus mengalir.
"Kemudian, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita menyikapi bencana alam ini sendiri dalam waktu panjang, artinya mitigasi, kesiapsiagaan kita dalam menyikapi ini, jangan sampai terjadi sampai separah ini lagi sehingga tadi sudah dicanangkan program untuk menanam vetiver, pohon-pohon vetiver untuk menahan longsor dan banjir," ungkap Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI di hadapan wartawan.
Komisi VIII DPR RI melaksanakan kunjungan spesifik ke Kabupaten Bogor dalam rangka pengawasan penanganan dan penanggulangan bencana.
"Jadi, kami dari Komisi VIII merasa sangat perlu untuk mengunjungi Kabupaten Bogor, walaupun notabene di Komisi VIII tidak ada yang dapilnya di Kabupaten Bogor," kata Ichsan.
Meski demikian, pihaknya mengaku akan tetap memberikan perhatian kepada daerah-daerah yang terdampak bencana.
"Tapi, kami merasa karena mitra kami adalah Kementerian Sosial dan BNPB, maka ketika terjadi bencana, semua daerah akan kami kunjungi jika waktu dan tempatnya memungkinkan," ujar politisi PDIP ini.
Setibanya di Kantor Bupati, rombongan yang dipimpin oleh Ichsan Yunus ini disambut oleh Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan dan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial, Rachmat Koesnadi.
Kunjungan diawali dengan penjelasan Wakil Bupati terkait upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Pusat dalam penanganan bencana yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Berbagai upaya telah kami lakukan untuk membantu masyarakat yang terkena bencana, baik pemenuhan kebutuhan makan sampai tempat tinggal sementara," ujar Iwan.
Sementara, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI menyampaikan maksud dari kunjungannya untuk memperoleh berbagai masukan dari Pemda.
"Kunjungan kami ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan masukan tentang kebijakan dan permasalahan mengenai aspek kesiapsiagaan dan penanganan bencana sehingga dapat diperoleh solusi yang tepat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi," terang Ichsan.
Turut hadir 13 anggota Komisi VIII DPR RI yaitu I Komang Koheri, Diah Pitaloka, Rachmat Hidayat, Muhammad Rahul, Zainudin Arifin, Delmeria, Muhammad Rapsel Ali, An'nim Falachuddin Mahrus, Achmad, Wastam, Nur Azizah Tamhid, MHD. Alsi Chaidir, dan Muslich Zainal Abidin. Hadir juga Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi BNPB, Yolak, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Rustandi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hasan dan para camat yang wilayahnya terdampak bencana.
Pada kesempatan tersebut, Komisi VIII DPR RI menyerahkan bantuan bencana banjir dan tanah longsor senilai 3,2 milyar melalui BNPB dan bantuan logistik dari Kementerian Sosial kepada Wakil Bupati Bogor senilai 221 juta rupiah.
"Jadi, kemarin kita berkoordinasi dengan Pak Wakil Bupati dan kita juga tadi, Alhamdulillah, ada bawa beberapa bantuan untuk saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana di Kabupaten Bogor," katanya.
Sementara itu, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Rahmat Koesnadi mengatakan bahwa untuk penanganan dampak banjir di Kabupaten Bogor, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan sebesar 1,395 milyar.
Bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik senilai Rp. 1.230.670.105 dan santunan ahli waris sebesar Rp. 165.000.000 untuk 11 orang, masing-masing 15 juta rupiah.
Bagikan :