Penulis :
Alif Mufida Ulya
Editor :
Alek Triyono ; Intan Qonita N
Penerjemah :
Lingga Novianto; Karlina Irsalyana
JAKARTA (3 Maret 2020) - Menteri Sosial, Juliari P. Batubara memperkenalkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Penanganan Bencana kepada siswa-siswi kelas 4 Sekolah Dasar Internasional Bina Nusantara (Binus). Mensos ingin memastikan generasi muda saat ini dapat sedini mungkin memahami kinerja pemerintah dan merasakan dampak kehadiran pemerintah diĀ tengah-tengah mereka.
"Kami ingin memastikan bahwa semua anak muda sedini mungkin memahami bagaimana kami bekerja, apa yang kami lakukan, dan apa dampak yang dirasakan masyarakat atas kehadiran pemerintah," ungkap Menteri Sosial saat menerima kunjungan belajar siswa dari Sekolah Internasional Binus di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Selasa (3/3).
Melalui kunjungan yang dilakukan Binus, Mensos berharap agar siswa-siswi yang hadir dapat menyerap banyak hal yang menjadi area tugas Kementerian Sosial.
"Sekali lagi, selamat datang di kantor Kementerian Sosial. Kami berharap agar kalian belajar banyak dari kantor ini, utamanya bagaimana cara kerja pemerintah," ujar Mensos.
Mengusung tema Let's Get to Know Ministry of Social Affairs, Kementerian Sosial menerima setidaknya 70 siswa. Mereka diberi kesempatan untuk berkeliling dan melihat langsung program-program milik Kemensos di booth yang telah disiapkan, diantaranya booth Tagana dan Contact Center PKH.
Teknis field trip, siswa dibagi ke dalam 4 grup. Masing-masing grup terdiri dari 15 sampai 20 siswa dan berhak mendapat satu tourĀ guide dari pihak Kemensos.
Di samping mendampingi, petugas juga diharuskan menjelaskan dengan bahasa sesederhana mungkin sehingga mudah diterima siswa. Sementara, setiap grup mendapat kesempatan yang sama untuk mengunjungi seluruh booth yang ada.
Jillian, salah seorang siswi kelas 4 Sekolah Internasional Binus, yang juga anak dari Mensos, menyampaikan hal yang ia pelajari dari kunjungan sekolahnya ke kantor Kementerian Sosial.
"(Kami) belajar tentang gimana kerja Kemensos, gimana caranya tolongin (bantu) Presiden dan negara," tuturnya.
Mengunjungi Contact Center PKH, Jillian menceritakan alur kerja yang ia serap dari petugas, khususnya ketika menerima pengaduan.
"Itu (Contact Center) untuk PKH gitu, mereka kaya dapet panggilan dari komplain-komplain tentang PKH, terus mereka ngejawab gitu, terus taruh (input) datanya di komputer mereka," terangnya antusias.
Ia mengaku senang dan jadi banyak tau usai berkunjung ke kantor Kemensos. "Jadi ini tu kaya fun experiences banget. Aku jadi tau gimana cara Papa aku bantu Presiden. Karena 'kan aku ngga diceritain di rumah," terangnya sambil terus menyunggingkan senyum di bibir kecilnya.
Senada dengan Jillian, teman-temannya, Raffi, William dan Juan mengaku mempelajari banyak hal pasca mengunjungi booth Tagana yang menampilkan sejumlah properti guna menghadapi bencana.
"Mereka menunjukkan pada kita Dapur Umum yang digunakan saat bencana, dan perahu karet untuk menyelamatkan orang dalam keadaan darurat seperti saat banjir, tsunami," kata mereka kompak.
Selain dikenalkan berbagai properti kebencanaan, mereka juga diajak bermain oleh petugas penjaga booth. Meski sempat kesal lantaran dadu yang dilempar selalu mendapat angka kecil, mereka merasa terhibur dengan adanya permainan ular tangga beserta dadunya dalam ukuran besar.
"Mereka juga ngajak kita bermain ular tangga yang beda dan besar, tapi dadunya keluarnya satu terus. Itu yang bikin aku kesal," kata mereka dengan nada meyakinkan.
Sementara itu, perwakilan dari pihak Sekolah Internasional Binus, yang juga merupakan Ketua Koordinator Kelas 4, Priyanka Patni, menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaan Kementerian Sosial menerima anak didiknya untuk belajar.
"Kami ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada Mensos yang mengizinkan kami datang kesini. Dan kami harap kami ini bisa menjadi kesempatan yang bagus bagi siswa-siswi kami untuk belajar mengapa pemerintah itu sangat penting," ujarnya di hadapan Mensos.
Lebih lanjut, Priyanka menyatakan alasannya membawa siswa kelas 4 berkunjung ke kantor Kementerian Sosial lantaran anak didiknya saat ini sedang mempelajari sistem pemerintahan di Indonesia.
"Sekarang mereka sedang belajar tentang governance system, hak dan kewajiban sebagai citizen (warga negara), serta bagaimana government rules the country dan itu direpresentatifkan melalui tugas dan fungsi yang diemban Kementerian Sosial ini," pungkasnya.
Bagikan :