Momentum Hari Pahlawan, Kemensos Ajak Perangi Kemiskinan dan Kebodohan
Penulis :
Alif Mufida Ulya (OHH Ditjen Linjamsos)
Editor :
Alek Triyono (OHH Ditjen Linjamsos) ; Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
JAKARTA (10 November 2021) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak seluruh masyarakat untuk mengalahkan musuh bersama, yaitu kemiskinan dan kebodohan. Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 'Pahlawanku Inspirasiku' dimana Kemensos mengemban misi bersejarah.
“Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas,” kata Menteri Sosial, Tri Rismaharini dalam amanat Peringatan Hari Pahlawan yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin, saat menjadi Pembina Upacara di halaman utama kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (10/11).
Di hadapan pegawai dengan jumlah terbatas itu, Pepen memberikan penekanan bahwa semua orang mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan.
“Karena Indonesia mempunyai sumberdaya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis. Tantangan terbesar yang dihadapi, yakni dibutuhkannya kerja keras secara berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah,” lanjutnya.
Semangat pantang menyerah inilah, dikatakan Pepen, yang harus diresapi dan dilestarikan sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan dan ancaman apapun sebab kita adalah anak dan cucu kandung para Pahlawan Bangsa.
Menurutnya, dalam 20 tahun mendatang (2020-2040), Indonesia akan memasuki "bonus demografi", yaitu periode di mana angka dependency ratio mencapai angka minimal.
“Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan,” ucapnya.
Untuk itu, melalui momentum peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 ini, Mensos Risma, dalam amanatnya, meminta seluruhnya menjadikan nilai-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi di setiap langkah yang penuh dengan inovasi dan daya kreasi.
“Setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun. Sesederhana memulainya dengan menjadi pahlawan bagi ekonomi keluarganya dan komunitasnya. Kita dan para pahlawan, tentu ingin anak-anak menjadi pemenang. Tidak ada yang tidak bisa, selama kita mau dan berusaha," kata Pepen menyampaikan amanat Mensos Risma.
Sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan yang telah mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dalam rangkaian pelaksanaan upacara, dilakukan hening cipta secara serentak selama 60 detik pada pukul 08.15 waktu setempat.
Bagikan :