Pasutri Lansia Asal Sidoarjo Lumpuh, Kemensos Beri Bantuan Atensi dan Evakuasi Ke Rumah Sakit
SIDOARJO (11 September 2022) - Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial
Lansia, Sentra Margo Laras Pati, dan Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso merespon
dengan cepat kasus pasutri lansia di Sidoarjo, (10/9).
Kakek Ngatemin (79) dan nenek Salamah (77) merupakan suami istri penderita
lumpuh di kedua kaki. Kelumpuhan diderita oleh Nenek Salamah semenjak puluhan
tahun lalu (perkiraan lebih dari 20 tahun) setelah anak ketiga lahir, sedangkan
kelumpuhan Kakek Ngatemin dialami sejak 2 tahun lalu. Aktifitas sehari hari
dilakukan dengan cara mengesot dan tidak mau menggunakan alat bantu dengan
alasan karena tidak bisa memakai tongkat dan mual jika memakai kursi roda.
Namun untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, BAB/BAK,
bisa dilakukan secara mandiri.
Berdasarkan pada pemeriksaan fisioterapis Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso,
Gunawan, nenek Salamah mengalami compresi paralumbal, dimana syaraf sekitar
pinggul mengalami penekanan sehingga mengakibatkan nyeri. “Namun otot-otot
masih kuat sehingga potensial untuk bisa berjalan kembali apabila
dilatih. Setelah merasa mendapatkan terapi dari fisioterapis, dan dapat
menggunakan alat bantu untuk berjalan bertahap, nenek Salamah belum bersedia
untuk diajak periksa ke Rumah Sakit”, jelasnya.
Selama ini kedua pasutri lansia tersebut mengkonsumsi obat yang dibeli bebas di
apotik dengan harga Rp. 40.000,-/10 hari, yang sebenarnya dapat diperoleh
secara gratis apabila rajin berobat ke rumah sakit, karena mempunyai kartu PBI.
Namun kartu PBI sudah lama tidak aktif.
Pasangan lansia ini sudah tidak bekerja karena kondisi fisik dan usia.
Kehidupan sepenuhnya menjadi tanggungan dari ke 5 (lima) anaknya secara
bergotong royong.
Saat ini pasangan lansia ini tinggal bersama keluarga anak pertamanya, yaitu
Ibu Urifah dan Suami (Bunadi). Sehari-hari Pak Bunadi bekerja sebagai penjual
kacang rebus dengan pendapatan sekitar Rp. 50.000,- s.d Rp. 80.000,- per hari.
Keluarga Pak Bunadi mempunyai 2 anak yang sudah menikah dan tinggal terpisah.
"Pasangan lansia ini sudah masuk dalam DTKS. Sudah memiliki
PBI yang perlu diaktifkan kembali, sudah pernah menerima bantuan BLT Desa
selama 2 tahun terkahir besaran Rp.300.000,-/bulan. Saat ini dalam pengusulan
untuk memdapatkan bantuan dari BAZNAS sebesar Rp. 600.000,-/bulan",
ujar Pendamping Rehabilitasi Sosial, Imas.
"Saya sudah koordinasikan pihak terkait agar segera diaktifkan Kartu
Indonesia Sehat PBI kedua lansia tersebut guna memudahkan mendapatkan pelayanan
kesehatan gratis,” tandas Supomo, Direktur Lansia.
Direktorat Rehabilitasi Sosial Lansia dan Sentra Margo Laras Pati memfasilitasi
pemeriksaan dan pembayaran biaya pengobatan awal Kakek Ngatemin ke Rumah Sakit
Anwar Medika Sidoarjo.
Hasil pemeriksaan didiagnosa bahwa Kakek Ngatemin mengidap Reumathoid Arthritis
(radang sendi), sehingga terjadi pengerasan di lutut dan sulit berjalan. Untuk
terapi sementara telah diberikan obat anti radang, anti nyeri dan
vitamin. Dijadwalkan hari Senin,12 September 2022 dilakukan pemeriksaan
lanjutan di Rumah Sakit Anwar Medika.
Sentra Margo Laras Pati memberikan bantuan berupa nutrisi, kebutuhan pokok dan
mengampu permakanan bagi kedua lansia. Sedangkan Sentra Terpadu Prof Dr
Soeharso melakukan kegiatan terapi oleh fisioterapis dan melatih keduanya
berjalan serta memberikan bantuan walker.
Nenek Salamah yang lebih dari 20 tahun tidak berjalan akhirnya dengan diberikan
terapi dan dilatih menggunakan walker bisa berjalan dengan perlahan. Kekuatan
ototnya yang bagus perlu dilatih setiap hari, fisioterapis mengedukasi latihan
sederhana kepada keluarga untuk latihan nenek Salamah.
Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta memberikan bantuan kewirausahaan
untuk anak dari Bapak Ngatemin dan Ibu Salamah yaitu Ibu Urifah berupa toko
kelontong berupa jualan gas, air galon, dan air mineral
Sentra Margo Laras melakukan persuasi kepada nenek Salamah, agar pada hari
Senin, 12 September 2022 bersedia untuk periksa ke Rumah Sakit
bersama-sama dengan kakek Ngatemin. Persuasi berhasil, nenek Salamah bersedia
untuk melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit Anwar Medika Sidoarjo pada hari
Senin nanti dengan didampingi oleh Kader Kesehatan Desa serta Perangkat Desa.
Sentra Margo Laras membuat kesepakatan bersama dengan Perangkat Desa,
Puskesmas, Kader Kesehatan Desa dan Pendamping Rehabilitasi Sosial untuk
melakukan pendampingan dalam pelaksanaan kontrol rutin ke rumah sakit sesuai
jadwal bagi pasangan kakek Ngatemin dan nenek Salamah, agar bisa terpantau
kesehatannya serta memperoleh pengobatan gratis tanpa harus membeli sendiri di
apotek.
Urufah, putri pertama mengucapkan Terima kasih pada Kementerian Sosial yang
telah memberikan banyak bantuan. Tim Respon Margo Laras, juga memberikan
edukasi minum obat Teratur kepada kakek dan mengharap keterlibatan semua kader
kesehatan dan pendamping untuk mengantar kontrol ke RS Anwar Medika Sidoarjo
hari Senin mendatang.