Serahkan Bantuan Sosial di Yogyakarta, Komisi VIII: Peran Pendamping Penting dalam Mensukseskan Bansos
YOGYAKARTA (6 Desember 2023) - Peran pendamping sebagai pendorong keberhasilan penyaluran bantuan sosial di masyarakat sangat dibutuhkan. Pemberian akreditasi serta pelatihan kepada para pendamping menunjukkan bahwa Kementerian Sosial siap melayani masyarakat secara maksimal dan profesional.
Hal tersebut diungkapkan Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily selaku ketua tim kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI di BBPPKS Yogyakarta, Rabu 6 Desember 2023.
“Saya berharap, BBPPKS bisa terus memberikan akreditasi terhadap LKS yang merupakan partisipasi masyarakat. Karena sukses atau tidaknya Bansos, berguna atau tidak bagi masyarakat, tepat sasaran, tergantung dari pendamping kesosnya,” jelas Ace dalam sambutannya.
Selain menyapa pendamping dan penerima manfaat, Komisi VIII DPR RI juga menyerahkan bantuan sosial untuk penerima manfaat di Yogyakarta senilai Rp 210.407.411.511 yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patminarsih, M.Si.
Adapun bantuan yang diserahkan berupa bantuan PKH Rp 155.860.425.000, bantuan kearifan lokal di Kabupaten Bantul Rp 100.000.000, Bantuan UEP Korban bencana Rp 20.000.000, Bantuan BPNT Kulon Progo Tahun 2023 untuk 22.538 KPM sebesar Rp 54.091.200.000, Bantuan PENA sebesar Rp 199.798.927, bantuan tongkat adaptif 30 buah dari BBPPKS Yogyakarta sebesar Rp 76.500.000, bantuan kewirausahaan 1 paket senilai Rp 9.987.584, dan bantuan ATENSI dari Sentra Antasena Magelang sebesar Rp 38.200.000 yang berupa 7 kursi roda standar, 7 bantuan kewirausahaan, 7 paket bantuan nutrisi dan 3 buah alat bantu dengar.
Salah satu penerima tongkat adaptif, Fanza Fauzan Rivaldi (21), mengaku sangat bersyukur dapat menerima bantuan aksesibilitas. Mahasiswa semester 3 program studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini berharap tongkat adaptif dapat memudahkan mobilitas teman-teman netra.
“Terima kasih kepada Kementerian Sosial dan bapak ibu dewan. Dengan adanya bantuan ini, semoga mobilitas teman netra bisa lebih luas lagi karena meskipun ada guiding block, tetap aja butuh tongkat adaptif yang dilengkapi sensor untuk mendeteksi daerah sekitar supaya lebih aman dan fleksibel," kata Fauzan.
Turut hadir Kepala BBPPKS Yogyakarta, Kepala Sentra Antasena Magelang, Perwakilan PT. Pos Indonesia, pejabat setempat dan 75 orang perwakilan penerima manfaat Yogyakarta.