Siang ini, Presiden Pantau Langsung Pencairan PKH Tahap I Tahun 2020

Siang ini, Presiden Pantau Langsung Pencairan PKH Tahap I Tahun 2020
Penulis :
Koesworo
Penerjemah :
Laili Hariroh

CIMAHI (29 Januari 2020)  Sebanyak 2.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo di Lapangan Rajawali, Kota Cimahi, hari ini (29/01/2020). Presiden akan memantau langsung pencairan PKH Tahap I tahun 2020 ini.

 

Dalam kesempatan itu, total bantuan PKH Tahap I yang disalurkan untuk Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, sebesar Rp172 miliar. Menteri Sosial Juliari P. Batubara hadir mendampingi Presiden di Lapangan Rajawali.

 

Besok, Presiden ingin melihat dari dekat bagaimana PKH sebagai program prioritas nasional dilaksanakan dengan baik dan berdampak. Selain itu, beliau juga ingin berdialog langsung dengan ibu-ibu penerima PKH," kata Mensos Juliari, di Bandung, Selasa (28/01/2020).

 

Hingga 17 Januari 2020, Kementerian Sosial telah menyalurkan bansos PKH senilai Rp7 triliun atau 24 persen dari total anggaran PKH Tahun 2020 sebesar Rp29,3 triliun.

 

Pada tahun 2020, lanjut Mensos Juliari, kebijakan PKH diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan dan nutrisi keluarga yang diharapkan dapat mendukung program nasional pencegahan stunting. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.

 

Untuk itu Kementerian Sosial telah melakukan perbaikan kualitas program dan memasukkan kegiatan terkait pencegahan stunting melalui PKH, serta menyesuaikan kebijakan melalui peningkatan indeks bansos, kata Mensos.

 

Kenaikan indeks terdapat pada kategori Ibu Hamil dan Anak Usia Dini yang semula masing-masing menerima Rp2,4 juta menjadi Rp3 juta.

 

Selanjutnya, indeks bantuan untuk komponen yang lain masih tetap, yakni Komponen Pendidikan Anak SD/sederajat Rp. 900.000 per tahun; Komponen Pendidikan Anak SMP/sederajat Rp1,5 juta per tahun; Komponen Pendidikan Anak SMA/sederajat Rp2 juta per tahun; Komponen Penyandang Disabilitas Berat Rp2,4 juta per tahun; dan Komponen Lanjut Usia 70 tahun ke atas senilai Rp2,4 juta per tahun.

 

Dikatakan Mensos Juliari, Kementerian Sosial juga melakukan penyesuaian indeks bansos PKH 2020 dengan kebutuhan keluarga pada aspek kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial sehingga jumlah bantuan yang nanti diterima oleh KPM menjadi bervariasi tergantung komponen yang dimiliki dengan pembatasan maksimal untuk 4 orang per keluarga.

 

Maka, indeks bantuan hanya diberikan kepada Ibu dengan maksimal 2 kehamilan, anak usia dini maksimal 2 orang, lanjut usia maksimal 1 orang dan penyandang disabilitas berat maksimal 1 orang.

 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) KPM PKH, pencegahan stunting, mendorong program Keluarga Berencana, serta kelangsungan pendidikan anak-anak, katanya. 

Kegiatan ini diikuti oleh 2.500 KPM dari Kota Cimahi (1.200 KPM), Kota Bandung (500 KPM), Kabupaten Bandung Barat (500 KPM), dan Kabupaten Bandung (300 KPM).

 

Hadir pula 145 SDM PKH masing-masing dari Kota Cimahi 44 orang, Kota Bandung 30 orang, Kabupaten Bandung Barat 30 orang, Kabupaten Bandung 40 orang, dan satu orang Koordinator Wilayah Jawa Barat.

 

Dari 2.500 KPM PKH tersebut terdapat 112 orang KPM graduasi dalam proses penerimaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Negara Indonesia (BNI). Ini sebagai upaya agar KPM yang telah lulus dari kepesertaan PKH dapat menjadi berdikari dan sejahtera.

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

Bagikan :