Penulis :
Alif Mufida U
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Yusa Maliki; Karlina Irsalyana
CILACAP (15 November 2019) - Daerah-daerah di pesisir selatan Pulau Jawa mendapat atensi khusus dari para stakeholder kebencanaan karena dianggap berpotensi terhadap bencana.
Demi meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di pesisir selatan Pulau Jawa tersebut, Kementerian Sosial RI akan segera membentuk Kawasan Siaga Bencana.
Program ini merupakan bentuk pengembangan dari Kampung Siaga Bencana yang telah lama dibentuk sebelumnya.
"Program ini merupakan program pertama. Sebelumnya, pelaksanaannya berupa kampung siaga bencana yang cakupannya lebih kecil", kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Rachmat Koesnadi yang memimpin rapat koordinasi (rakor) pada Jumat (15/11) malam di Cilacap.
Untuk kali pertama, pencanangan akan dilakukan di tiga kabupaten yaitu Cilacap, Kebumen dan Pangandaran.
Menurut Rachmat, dipilihnya tiga kabupaten tersebut dikarenakan ketiganya merupakan daerah yang memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana gempabumi dan tsunami karena berada di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa.
"Karena banyak daerah-daerah yang mempunyai potensi dan ancaman bencana yang masif dan luas, sehingga perlu dikembangkan kesiapsiagaan dan mitigasi masyarakat yang lebih luas", ujar Rachmat.
Sebelum dilakukan pencanangan yang rencananya dilakukan serempak pada 22 November mendatang, Kemensos terlebih dahulu melakukan rakor dengan pemerintah daerah setempat dan juga para stakeholder terkait.
Sementara itu, Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman, yang hadir mewakili Bupati, turut menyampaikan harapannya dengan dibentuknya program ini.
"Dengan adanya pembentukan kawasan siaga bencana, setidaknya akan meminimalisir korban jiwa maupun dampak yang terjadi sehingga masyarakat maupun pemerintah daerah sudah siap apabila terjadi bencana", harap Syamsul.
Pembentukan Kawasan Siaga Bencana ini juga mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah daerah setempat. Selain Wakil Bupati Cilacap, Plt. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Yusadar Armunanto, yang hadir dalam rakor tersebut sama-sama memberikan dukungan terhadap program ini.
Turut hadir dalam rakor sejumlah dinas terkait seperti Dinas Sosial Pangandaran, Kebumen dan Cilacap, kemudian Dinas Kesehatan dan BPBD Cilacap, hingga perwakilan dari PMI Provinsi Jawa Tengah.
Adapun personel Tagana dari tiga kabupaten yang bersangkutan akan ikut meramaikan kegiatan yang akan berlangsung selama sembilan hari, dengan perincian rakor selama tiga hari, terhitung sejak 15 hingga 17 November, kemudian dilanjutkan dengan bimbingan teknis atau pelatihan langsung kepada masyarakat hingga 21 November mendatang, dan puncaknya pada 22 November.
Bagikan :