Kemensos Dampingi Disabilitas Intelektual Korban Pelecehan Seksual Di Kota Sukabumi

Kemensos Dampingi Disabilitas Intelektual Korban Pelecehan Seksual Di Kota Sukabumi
Penulis :
Humas Balai Ciungwanara Bogor
Editor :
David
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

SUKABUMI (20 MEI 2021) – Kementerian Sosial melalui Balai Ciungwanara Bogor memberikan pendampingan kepada seorang penyandang disabilitas intelektual yang menjadi korban pelecehan seksual di Kota Sukabumi Jawa Barat.

Balai Ciungwanara menerjunkan 2 (dua) orang Pekerja Sosial untuk melaksanakan asesmen dan memberikan layanan dukungan psikososial kepada penyandang disabilitas tersebut. 

 

Berbekal informasi yang diterima dari Lembaga Peneliti Sosial Agama Kota Sukabumi, tim Balai Ciungwanara mengunjungi Dinas Sosial Kota Sukabumi dan diterima oleh Kabid Rehabilitasi Sosial Raden Abdul Muis. 

 

Selanjutnya  tim menjelaskan maksud dan tujuan dari kunjungan tersebut yakni untuk melaksanakan asesmen dan memberikan layangan dukungan psikososial terhadap korban.  

 

Pekerja Sosial Balai Ciungwanara Joko Triono menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang telah dihimpun kasus pelecehan seksual yang menimpa anak “S”( bukan nama sebenarnya) sudah mendapatkan pendampingan dari Lembaga Peneliti Sosial Agama. Pengawalan proses hukum juga sudah dilakukan, pihak Dinas Sosialpun akan bekerja sama untuk memberikan pendampingan dan layanan.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial melalui Balai Ciungwanara Bogor atas perhatian terhadap kasus ini. Kita dapat bekerjasama untuk menanganinya, agar hak-hak dari penyandang disabilitas tersebut tetap terpenuhi," tutur Raden Abdul Muis.

Kepala Balai Ciungwanara Siti Sari Rumayanti juga berpesan agar tim memberikan layanan dukungan psikososial guna mengurangi luka psikis yang saat ini dialami korban atas pelecehan seksual yang terjadi.

 

Setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Sukabumi, Tim dari Balai Ciungwanara didampingi perwakilan dari Dinas Sosial dan pendamping penyandang disabilitas menuju rumah korban. Sesampainya di rumah korban, tim diterima oleh ibu kandung dari S.

Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, korban mengalami trauma atas kejadian-kejadian buruk yang menimpanya. Pekerja sosial memberikan dukungan dan motivasi kepada korban beserta ibuya yang sehari-hari berjualan kopi di teras toko yang terletak di jantung Kota Sukabumi. 

 

Melalui media gambar yang disediakan oleh tim, korban terlihat lebih antusias untuk mengekspresikan perasaan dirinya saat ini. Penuturan berbeda didapat dari Ibu kandung korban, ia merasa hatinya hancur ketika tidak dapat berbuat apa-apa untuk putrinya yang mengalami pelecehan seksual. Sang ibunda berharap, pelaku pelecehan seksual itu medapatkan hukuman yang setimpal dan seadil-adilnya agar kejadian ini tidak terjadi pada yang lain.

Tim kemudian menyampaikan bahwa Balai Ciungwanara akan terus memantau dan melihat perkembangan kondisi S dan ibunya serta akan memberikan layanan yang tepat kepada S dan keluarganya. 



 

Bagikan :