Kemensos Gandeng Syamsi Dhuha Foundation dan LAPI ITB Produksi Tongkat BriCane

Kemensos Gandeng Syamsi Dhuha Foundation dan LAPI ITB Produksi Tongkat BriCane
Penulis :
Humas Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

BANDUNG (6 Mei 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai "Wyata Guna" Bandung bekerja sama dengan yayasan Syamsi Dhuha Foundation (SDM) dan Lembaga Afiliasi dan Penelitian Industri (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB)  untuk mengembangkan dan memproduksi tongkat Bricane di Workshop Balai "Wyata Guna" Bandung.  

Pada pertemuan sebelumnya (3/5) antara Balai "Wyata Guna" dengan Yayasan SDM telah membahas rencana pemanfaatan tongkat netra berbasis teknologi  aplikasi Android (tongkat BriCane). Pada hari ini dilaksanakan pertemuan lanjutan di Balai "Wyata Guna" yang dihadiri  Kepala Balai "Wyata Guna" Sudarsono, Sub Koordinator Seksi Advokasi dan Asesmen Sosial Tommy Heriyanto, Manager SDF Laila, dan Ketua SDF  Dian Syarif.

Pertemuan ini membahas beberapa hal, diantaranya pihak SDF menyambut baik kerjasama dengan Kementerian Sosial untuk memproduksi tongkat BriCane dan akan memberi berbagai informasi terkait kelengkapan sarana dan prasarana workshop untuk proses produksi.

SDF juga akan melatih  Sumber Daya Manusia (SDM) dari berbagai ragam disabilitas agar tidak hanya tongkat yang akan diproduksi,  tetapi berbagai alat bantu lain seperti kursi roda untuk disabilitas fisik. Sedangkan untuk luasan ruang atau gedung workshop akan disesuaikan dengan besaran atau jumlah target produksinya. Kedepannya, diharapkan Balai "Wyata Guna" dapat memproduksi berbagai alat bantu untuk semua penyandang disabilitas.

Semua pihak baik Kementerian Sosial, Lembaga Afiliasi dan Penelitian Industri (LAPI) ITB dan SDF memiliki visi yang sama yaitu saling membantu sehingga semua pihak memiliki kontribusi yang sama dalam mewujudkan workshop ini.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan pengadaan tongkat netra berbasis teknologi  aplikasi Android dapat segera direalisasikan, sehingga penyandang disabilitas sensorik netra dapat segera merasakan manfaatnya. Terobosan ini merupakan salah satu implementasi dari program ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) di Balai "Wyata Guna" Bandung.
Bagikan :