Penulis :
Humas Balai Antasena Magelang
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Intan Qonita N
NGANJUK (16 Februari 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Anak “Antasena” Magelang mengirimkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk mendampingi para korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Intensitas hujan yang tinggi pada Minggu, 14 Februari 2021 menyebabkan longsor tepatnya di Dusun Selopuro yang berada di lereng bukit yang sebenarnya telah mengalami keretakan sejak 2017 lalu.
Longsor yang terjadi menyebabkan 14 orang meninggal dunia dan 7 orang lainnya belum ditemukan. Sebanyak 10 rumah rata tertimbun tanah, 20 rumah rusak berat dan puluhan lainnya rusak ringan. Sebanyak 69 keluarga kehilangan tempat tinggal dan 186 orang terpaksa mengungsi, dimana diataranya terdapat 32 anak-anak. Titik pengungsian terbesar berada di SDN 3 Ngetos dimana terdapat 120 orang pengungsi, sisanya mengungsi di rumah kerabat/saudara.
Koordinator Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial (AAS) Balai Anak “Antasena” Arif Nurhidayat yang mewakili Kepala Balai menyampaikan bahwa tujuan kedatangan Tim LDP adalah selain memberikan dampingan psikososial kepada pengungsi anak juga untuk melakukan asesmen kebutuhan para pengungsi. “Kami berharap kedatangan kami ini dapat mengurangi dampak psikologis seperti rasa trauma terhadap korban longsor terutama anak-anak, dan dukungan ini akan kami berikan terus secara berkelanjutan sampai dengan tahap recovery,” tambahnya.
Tim LDP Balai Anak "Antasena" Magelang bersama Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kabupaten Nganjuk melakukan asesmen dan dukungan psikososial terhadap pengungsi khususnya anak-anak. Dukungan psikososial yang dilakukan diantaranya menggunakan metode permainan, menggambar, bernyanyi bersama dan dinamika kelompok yang dimaksudkan untuk menghindarkan anak dari kemungkinan trauma.
“Saya sangat senang dengan kedatangan mas-mas dan mbak-mbak yang ngajak saya main saya jadinya enggak bosen diam terus di tempat pengungsi,” ungkap Nasrul, salah satu korban longsor yang berusia 10 tahun dan duduk di kelas 3 SD.
Ifan Ardilas, Koordinator Posko LDP dari Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Propinsi Jawa Timur menyampaikan terima kasih atas kepedulian Balai Anak "Antasena" Magelang. "Kami berterima kasih atas kepeduliannya dan berharap bantuan yang diberikan dapat terus berlanjut selama pengungsi masih berada di pengungsian," ujar Ifan.
Salah seorang pengungsi, Trisno (62 tahun) menyampaikan harapannya agar dapat memiliki tempat tinggal lagi dan cucunya yang kehilangan ibu dapat kembali ceria.
Tim LDP Balai Anak "Antasena" Magelang berkerja sama dengan Tagana Propinsi Jawa Timur, Dinas Sosial PPPA Kabupaten Nganjuk, Forum Anak Nganjuk, Polres Nganjuk, Tim Psikolog Polda Jawa Timur, Sokola Pelangi dan relawan lainnya akan memberikan layanan dukungan psikososial berkelanjutan secara terkoordinir dan terjadwal.
Sehubungan rumah yang sudah tidak mungkin ditempati lagi maka kemungkinan korban tanah longsor ini masih akan tinggal di pengungsian dalam waktu yang relatif lama sambil menunggu rencana relokasi. Relokasi rencananya akan dilakukan di wilayah Desa Ngetos di tanah milik Perhutani.
Bagikan :