Kemensos Mengembangkan Model Perkampungan Warga Rentan di Indramayu
Penulis :
Dhea Ayu
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
Indramayu (7 November 2024) – Kementerian Sosial RI, bekerja sama dengan Pemerintah
Kabupaten Indramayu, terus mempercepat pembangunan Kampung Nelayan
Sejahtera untuk masyarakat Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.
Ini merupakan model pertama yang dikembangkan Kementerian Sosial. Program ini merupakan pengembangan dari program Rumah Sejahtera Terpadu (RST).
Model pertama dilakukan kepada para nelayan yang terdampak rob di Indramayu.
Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang terdampak banjir rob akibat kenaikan permukaan air laut.
Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menyiapkan lahan seluas 1,6 hektar untuk relokasi 93 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sebelumnya tinggal di kawasan rawan bencana. Hal ini untuk memastikan mereka mendapatkan hunian yang aman, layak, dan mengurangi kerentanan terhadap ancaman banjir yang kerap terjadi.
"Kami menyadari bahwa banjir yang sering terjadi menyebabkan kerusakan signifikan pada lingkungan dan infrastruktur yang merusak kualitas hidup warga," ujar Suwenda, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Kabupaten Indramayu saat sosialisasi di Aula Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/11/2024).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Sosial, pemerintah daerah, serta penerima manfaat.
Kementerian Sosial menekankan pentingnya membangun lingkungan yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga mendukung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan rumah di area relokasi ini tidak hanya fokus pada hunian, tetapi juga pada pemulihan fungsi sosial yang sempat terganggu oleh bencana.
Beberapa fasilitas umum dan sosial akan disediakan, seperti balai serbaguna, masjid, taman bermain ramah anak dan lansia, serta sarana olahraga. Fasilitas ini diharapkan dapat mempererat hubungan sosial antarwarga serta menjadi tempat bagi kegiatan bersama yang meningkatkan kualitas hidup.
Selain itu, Kemensos juga memberikan perhatian besar pada aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat. Di Kampung Nelayan, Kemensos juga akan membangun fasilitas untuk UMKM dan sentra pengolahan hasil laut. Tujuannya, untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui usaha dan pengelolaan produk lokal. Dengan adanya pelatihan keterampilan dan fasilitas usaha, masyarakat diharapkan bisa menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
Kementerian Sosial berupaya untuk mengubah kawasan ini menjadi tempat yang penuh harapan, dengan mengedepankan kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta menghargai warisan budaya setempat, seperti sejarah Sungai Nippon yang memiliki nilai historis penting. Sungai ini, yang pada masa lalu menjadi tempat kapal-kapal Jepang bersandar, kini menjadi simbol penguatan identitas dan sejarah bagi masyarakat Kampung Nelayan.
"Pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera ini dijadwalkan selesai dalam 100 hari mendatang. Setelah selesai, kami berharap masyarakat bisa menikmati rumah yang lebih layak dan lebih aman, serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi di lingkungan baru mereka," ujar Mira Riyati Kurniasih, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos.
Ia menambahkan, dengan sosialisasi dan percepatan program ini, pihaknya yakin pembangunan akan tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi warga.
Melalui upaya ini, Kemensos berharap dapat mewujudkan Kampung Nelayan Sejahtera yang mandiri, aman, dan sejahtera bagi seluruh warganya.
Ini merupakan model pertama yang dikembangkan Kementerian Sosial. Program ini merupakan pengembangan dari program Rumah Sejahtera Terpadu (RST).
Model pertama dilakukan kepada para nelayan yang terdampak rob di Indramayu.
Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang terdampak banjir rob akibat kenaikan permukaan air laut.
Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menyiapkan lahan seluas 1,6 hektar untuk relokasi 93 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sebelumnya tinggal di kawasan rawan bencana. Hal ini untuk memastikan mereka mendapatkan hunian yang aman, layak, dan mengurangi kerentanan terhadap ancaman banjir yang kerap terjadi.
"Kami menyadari bahwa banjir yang sering terjadi menyebabkan kerusakan signifikan pada lingkungan dan infrastruktur yang merusak kualitas hidup warga," ujar Suwenda, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Kabupaten Indramayu saat sosialisasi di Aula Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/11/2024).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Sosial, pemerintah daerah, serta penerima manfaat.
Kementerian Sosial menekankan pentingnya membangun lingkungan yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga mendukung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan rumah di area relokasi ini tidak hanya fokus pada hunian, tetapi juga pada pemulihan fungsi sosial yang sempat terganggu oleh bencana.
Beberapa fasilitas umum dan sosial akan disediakan, seperti balai serbaguna, masjid, taman bermain ramah anak dan lansia, serta sarana olahraga. Fasilitas ini diharapkan dapat mempererat hubungan sosial antarwarga serta menjadi tempat bagi kegiatan bersama yang meningkatkan kualitas hidup.
Selain itu, Kemensos juga memberikan perhatian besar pada aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat. Di Kampung Nelayan, Kemensos juga akan membangun fasilitas untuk UMKM dan sentra pengolahan hasil laut. Tujuannya, untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui usaha dan pengelolaan produk lokal. Dengan adanya pelatihan keterampilan dan fasilitas usaha, masyarakat diharapkan bisa menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
Kementerian Sosial berupaya untuk mengubah kawasan ini menjadi tempat yang penuh harapan, dengan mengedepankan kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta menghargai warisan budaya setempat, seperti sejarah Sungai Nippon yang memiliki nilai historis penting. Sungai ini, yang pada masa lalu menjadi tempat kapal-kapal Jepang bersandar, kini menjadi simbol penguatan identitas dan sejarah bagi masyarakat Kampung Nelayan.
"Pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera ini dijadwalkan selesai dalam 100 hari mendatang. Setelah selesai, kami berharap masyarakat bisa menikmati rumah yang lebih layak dan lebih aman, serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi di lingkungan baru mereka," ujar Mira Riyati Kurniasih, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos.
Ia menambahkan, dengan sosialisasi dan percepatan program ini, pihaknya yakin pembangunan akan tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi warga.
Melalui upaya ini, Kemensos berharap dapat mewujudkan Kampung Nelayan Sejahtera yang mandiri, aman, dan sejahtera bagi seluruh warganya.
Bagikan :