Kemensos Rangkul Keluarga untuk Menjaga Lansia dan Anak

Kemensos Rangkul Keluarga untuk Menjaga Lansia dan Anak
Penulis :
Humas Sentra "Mahatmiya" di Bali
Editor :
David
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

DENPASAR (8 November 2022) - Membangun kesadaran keluarga dalam pendampingan dan pelayanan kepada lansia dan anak adalah salah satu tujuan dari kegiatan penguatan kapasitas keluarga yang dilakukan oleh Kementerian Sosial melalui Sentra Mahatmiya Bali di Rumah Pintar, Kota Denpasar.

Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mendorong upaya pemenuhan dan perlindungan hak-hak lansia dan anak serta membangun peran keluarga dan masyarakat yang inklusi sehingga dapat berkarya positif.

Acara diawali dengan sambutan oleh Kepala Sentra Mahatmiya di Bali, Sri Wibowo. Ia mengajak peran serta keluarga dalam mendampingi lansia dan anak-anak. "Kita harus berfikir positif. Jangan memandang ketidakberdayaan mereka sebagai suatu beban", ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, Kemensos juga menyalurkan bantuan pokok sembako senilai masing-masing Rp. 2 juta kepada 36 orang, bantuan alat pengembangan kewirausahaan untuk dua orang dan bantuan sepeda roda tiga untuk satu penyandang disabilitas.

Bantuan bagi 39 orang pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial dengan nilai sebesar Rp. 88.234.500 tersebut diserahkan oleh Sri Wibowo dan diterima secara simbolis oleh Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I gusti Ayu Laksmi Saraswati.

Bantuan dari program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang diberikan ini telah melalui asesmen komprehensif oleh pekerja sosial dan tim dari Sentra Mahatmiya Bali.

Sementara itu Pekerja Sosial Ahli Madya, Ni Putu Esti selaku Koordinator Pokja Berbasis Keluarga dan Komunitas menambahkan, untuk bantuan kewirausahaan yang diberikan kepada dua orang keluarga penyandang disabilitas berprofesi sebagai penjual goregan dan penjual nasi jinggo. Bantuan yang diberikan berupa rombong untuk berjualan, kompor, wajan, blnder dan perlengkapan lainnya.

Sedangkan bantuan sepeda roda tiga untuk satu orang penyandang disabilitas telah berdasarkan rekomendasi dari dokter.

Lebih lanjut, ia mengatakan program ATENSI didasarkan pada tiga pendekatan yakni pendekatan keluarga, pendekatan berbasis keluarga dan berbasis komunitas.

"Kami harapkan bantuan ini dapat membantu kesejahteraan keluarga, apalagi waktu para orang tua mereka lebih banyak digunakan untuk merawat anak-anaknya yang disabilitas", pungkasnya.

Dalam acara yang dihadiri oleh keluarga penyandang disabilitas tersebut juga menghadirkan narasumber psikolog, Retno IG Kusuma yang memberikan penguatan kapasitas keluarga untuk mewujudkan kemandirian para penyandang disbilitas.

 

Bagikan :