Penulis :
Humas Sentra Mahatmiya
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
LUMAJANG (19 Maret 2022) - Kementerian Sosial melalui Sentra Mahatmiya Bali memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) sembako sejumlah 1.350 paket kepada korban bencana banjir di Kabupaten Lumajang dan Jember. Bantuan per paket senilai Rp. 300.000 dengan total keseluruhan mencapai Rp. 405.000.000. Banjir terjadi usai hujan deras mengguyur Lumajang pada Senin (14/3/2022). Akibatnya, sejumlah sungai tak mampu menampung debit air hingga meluap ke pemukiman warga.
Selain merendam ratusan rumah warga, banjir ini juga merendam ratusan hektar lahan pertanian warga di desa tersebut.
Berdasarkan permohonan dari Anggota DPR RI Komisi VIII, Umar Bashor untuk menyalurkan bantuan sosial sembako kepada masyarakat terdampak banjir karena aktivitas masyarakat lumpuh. Merespon permohonan tersebut, Kepala Sentra Mahatmiya Bali Sri Wibowo menginstruksikan Kordinator dan Tim Reaksi Cepat (TRC) terjun langsung ke lapangan bersama Tim Ahli Komisi VIII DPR RI, Anasrul. Dari hasil asesmen di lapangan, tim memutuskan untuk menyalurkan bantuan sembako di beberapa titik agar mempercepat pendistribusian. Penyaluran bantuan turut dibantu oleh relawan dan aparat desa setempat.
Bantuan sembako di Kabupaten Lumajang sejumlah 1.050 paket berdasarkan data dari Anggota DPR RI Komisi VII, Umar Bashor, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang dan Kecamatan Rowokangkung dengan rincian keluarga terdampak banjir meliputi, Desa Rowokangkung 485 kepala keluarga (kk), Desa Sidorejo 463 KK, dan Desa Kutarenon 102 KK.
Sedangkan untuk Kabupaten Jember, disalurkan 300 paket kepada warga terdampak banjir di desa Sumberagung 150 KK, Rowo Tengah 95 KK, dan Desa Sarimulyo 55 KK.
Selain bantuan sosial sembako, bantuan logistik berupa makanan anak sejumlah 303 paket didistribusikan dengan rincian untuk Kabupaten Lumajang sebanyak 203 paket, sedangkan ke Kabupaten Jember sejumlah 100 paket.
Saat ini masih ada warga yang belum bisa beraktivitas karena debit air masih setinggi lutut orang dewasa. "Air luapan sungai menyebabkan banjir dan masuk ke dalam rumah sehingga aktivitas warga terganggu," ujar salah satu warga Desa Rowokangkung.
Bagikan :