Penulis :
Humas Balai Anak Pharamita Mataram
Editor :
Aryokta Ismawan
Penerjemah :
Intan Qonita N
LOMBOK BARAT (19 Maret 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Anak "Paramita" di Mataram merespon kasus anak yang menderita Hidrosefalus di Kuripan Kabupaten Lombok Barat, bernama QNS yang lahir pada Januari 2021 lalu.
Saat ini bayi berusia 2,5 Bulan, ia lahir di keluarga tidak mampu, bapaknya bekerja sebagai tukang cuci motor dan saat ini tidak memiliki pekerjaan tetap karena pandemi. Ibu kandungnya adalah seorang ibu rumah tangga. QNS adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Kedua saudaranya lahir dan tumbuh normal, akan tetapi QNS terlihat ada kelainan ketika berada dalam usia kandungan 6 bulan ketika melakukan USG dan didiagnosis hidrosefalus.
Berdasarkan riwayat kehamilan, Desi, ibu kandung bayi mengatakan, "waktu hamil anak saya itu (QNS), usia anak kedua saya baru 8 bulan dan saya harus tetap menyusui anak kedua saya itu, dan ketika usia kandungan 6 bulan lingkar kepala bayi sudah terlihat lebih besar dari janin normal pada umumnya dan ternyata pada saat akan dilahirkan, saya tidak mengalami kontraksi, oleh karenya saya putuskan untuk melahirkan dengan cara caesar."
QNS lahir dengan berat badan lahir 4800 gram. pada usia bayi 1 bulan sudah dilakukan tindakan pengeluaran cairan dari kepala bayi sehingga diameter kepala bayi saat ini sempat mengecil.
Setiap bulan orang tua membawa bayi kontrol ke RSUD Provinsi NTB untuk penanganan medis dari dokter spesialis anak, dokter spesialis syaraf dan spesialis bedah syaraf serta dokter spesialis bedah plastik.
Pada kesempatan tersebut Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial Balai, Pekerja Sosial dan Perawat Balai Anak "Paramita" didampingi oleh Satuan Bakti Pekerja Sosial Kabupaten Lombok Barat.
Tim Respon Kasus Anak Balai Paramita di Mataram melakukan beberapa tindakan, diantaranya Melakukan Asesmen Cepat, Pemeriksaan Medis oleh Perawat, Intervensi Krisis terhadap Anak dan Keluarga.
Pekerja Sosial juga memberikan parenting terhadap orang tua dengan mengedukasi terkait pengasuhan bagi anak yang memerlukan perlindungan Khusus, supporting terhadap Kepala Keluarga (Ayah) dalam upaya penanganan Kesehatan Anak.
Dalam kunjungan tersebut jua tim melakukan pemberian Bantuan Sosial ATENSI, berupa paket kebutuhan anak, antara lain: popok bayi, sabun dan shampo bayi, cotton buds, minyak telon, selimut, baby oil dan tisu basah.
I Ketut Supena selaku kepala balai mengatakan, "Kami memberikan bantuan kepada keluarga penerima manfaat berdasarkan asesmen kebutuhan yang dilakukan oleh Pekerja Sosial, sehingga bantuan tersebut akan tepat dan bermanfaat bagi penerima manfaat."
Kegiatan Respon Kasus yang telah tim Balai lakukan diharapkan mampu menjawab laporan masyarakat terkait permasalahan sosial anak di wilayah jangkauan Balai Anak Paramita Mataram. Program ATENSI yang memprioritaskan pada pelayanan cepat, tepat dan tuntas diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan anak secara komprehensif dan tuntas.
Selanjutnya, Desi mengatakan, "Bantuan ATENSI untuk anak kami ini dapat membantu keluarga kami, terima kasih Balai Anak Paramita."
Bagikan :