Penulis :
Humas Balai Disabilitas Mahatmiya Bali
Editor :
Aryokta Ismawan
Penerjemah :
Intan Qonita N
DENPASAR (30 Maret 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Disabilitas "Mahatmiya" Bali melaksanakan verifikasi, validasi dan asesmen data sasaran Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.
Data yang diverivali sebanyak 1.387 penyandang disabilitas. Tersebar di dua belas Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) sejumlah 178 orang dan berdasarkan jenis data individu sebanyak 1.209 orang.
Tujuan verivali data ini menurut Kepala Balai Disabitas Mahatmiya Bali, Sutiono adalah pemeriksaan tentang kebenaran/keakuratan data yang melibatkan berbagai pihak mulai Dinas Sosial (Dinsos), Kelurahan/Desa atau Kecamatan serta tokoh masyarakat dan Pendamping Disabilitas serta Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang tersebar di seluruh Provinsi Bali.
"Dengan turun langsung ke lapangan, kami harapkan data ini (sasaran ATENSI) akan lebih akurat dan tepat sasaran," ungkap Sutiono.
Sembilan tim diterjunkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Tiap tim terdiri dari tiga petugas Balai dan dua sampai tiga pendamping disabilitas yang disesuaikan dengan kondisi wilayah dan jumlah sasaran verivali.
Pada tahap pertama pelaksanaan (23-25 Maret) Balai Disabilitas Mahatmiya Bali menurunkan tiga tim yang menyasar 110 penyandang disabilitas di Kabupaten Badung, 62 orang di Kabupaten Tabanan, 257 orang di Kabupaten Buleleng, dan 91 orang di Kabupaten Klungkung terhitung.
Sedangkan tahap kedua (29-31 Maret) yang tengah berlangsung saat berita ini dimuat, Tim Verivali dan Asesmen mengunjungi 118 orang di Kota Denpasar, 196 orang di Kabupaten Gianyar, 142 orang di Kabupaten Karangasem, 90 orang di Kabupaten Bangli, dan 324 di Kabupaten Jembrana.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Lanang Oka menyambut baik verivali dan asesmen yang dilakukan Balai Disabilitas Mahatmiya Bali. Ia mengungkapkan pentingnya pembaharuan data penyandang disabilitas.
"Saya pikir verivali ini sangat berperan penting untuk pembaharuan data mengingat sering ada perpindahan alamat yang berujung tidak terdistribusinya bantuan sosial dengan baik," ujar Lanang.
Hasil verivali dan asesmen akan menjadi dasar dalam pemberian layanan langsung yang menjadi komponen ATENSI, yaitu dukungan pemenuhan hidup layak, perawatan dan pengasuhan sosial, dukungan keluarga, terapi (fisik, mental, psikososial, spiritual), kewirausahaan dan pelatihan vokasional, bantuan dan asistensi sosial serta dukungan aksesibilitas.
Sebagai contoh dari salah satu komponen di atas, dukungan pemenuhan hidup layak bisa dalam memberikan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, gizi makanan, pakaian yang bersih, tempat tinggal sementara yang aman, pemenuhan identitas diri dan akses layanan kesehatan dan pendidikan.
Sedangkan salah satu wujud nyata dari layanan sosial berupa pelatihan keterampilan dan kewirausahaan adalah adanya Rumah Produksi dan Artne Coffee. Di Rumah Produksi penerima manfaat bisa belajar mengolah kopi dari pemilihan biji kopi, membedakan aroma kopi berdasarkan jenis kopinya, menyangrai hingga mengemas kopi.
Di Artne Coffee, mereka bisa mempelajari keterampilan menjadi barista. Mulai dari meracik minuman/kopi, membuat kopi dengan mesin kopi bertekanan tinggi, hingga tata cara menyajikan kepada pelanggan serta cara melakukan transaksi dengan aplikasi kasir.
Dua tempat tersebut merupakan bagian dari Sentra Kreasi ATENSI yang telah ada dan akan dikembangkan lagi kedepannya untuk mewujudkan kemandirian penerima manfaat.
Bagikan :