Kementerian Sosial Kirimkan Tim LDP Dampingi Korban Nanggala 402 di Sidoarjo
Penulis :
Humas Balai Anak Antasena Magelang
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
SIDOARJO (26 April 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Anak “Antasena” Magelang mengirimkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk mendampingi keluarga ABK Nanggala 402 yang gugur saat melaksanakan tugas di sekitar perairan laut utara Bali.
Sesuai dengan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini bahwa Kemensos turut berempati dan memberikan dukungan dan penguatan moril bagi keluarga ABK Nanggala 402. Balai-balai yang merupakan Unit Pelaksana Teknis milik Kemensos diperintahkan untuk dapat memberikan penguatan dan pendampingan psikososial bagi keluarga ABK Nanggala 402 tersebut.
“Tujuan dari pelaksananan dukungan psikososial ini adalah untuk menguatkan mental psikologis keluarga korban agar dapat melalui cobaan ini dengan kuat dan menunjukkan kepedulian pemerintah serta menegaskan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Sumarno, Pekerja Sosial Balai Anak Antasena mewakili Kepala Balai saat berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo.
Tim LDP Balai Anak Antasena mengunjungi keluarga dari almarhum Serka (Bah) Ruswanto yang berlokasi di Dusun Candi Jaya Rt. 18 Rw.05 Desa Candi Sidoarjo. Didampingi oleh Kepala Dusun Candi Jaya dan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kabupaten Sidoarjo Tim diterima oleh keluarga almarhum. Almarhum Serka (Bah) Ruswanto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak laki-laki yang berusia 6 tahun dan 10 bulan. Istri almarhum, Sri Nurcahyani adalah seorang ibu rumah tangga.
Kondisi istri almarhum saat bertemu dengan Tim terlihat lemah dengan mata sembab dan berkaca-kaca. Saat Pekerja Sosial melakukan pendampingan, sang istri mengatakan jika saat ini ia mengalami kebingungan terkait kondisi dirinya dan kondisi kedua anaknya, karena selama hidup almarhum selalu memenuhi keinginan dirinya dan anak-anaknya, tidak pernah marah, bijaksana dan ketika libur selalu menghabiskan waktu bersama keluarganya. Perlakuan seperti itu yang membuatnya merasa sangat kehilangan sosok almarhum. Istri almarhum juga menyampaikan kerisauannya terkait dengan anaknya yang berusia 10 bulan karena tidak dapat mengenal sosok ayahnya serta belum tahu apa yang akan dilakukan untuk menghidupi keluarganya.
“Harapan-harapan almarhum yang belum tercapai dijadikan motivasi untuk dapat melanjutkan kehidupan” ujar Evie Nurcahyaningrum, Pekerja Sosial Balai Anak “Antasena”. “Ibu masih mempunyai 2 mutiara untuk didampingi sampai mapan, dan usia ibu yg masih muda masih memiliki potensi yang besar untuk melanjutkan hidup” tambahnya.
Pekerja Sosial Balai Anak Antasena lainnya, Sumarno, mengajak bercengkrama anak almarhum yang pertama, Zidane. Ketika ditanya cita-citanya, Zidan ingin menjadi Perwira seperti ayahnya. Ibu mertua almarhum, Umi Kalsum mengatakan bahwa Zidan sangat dekat dengan ayahnya. “Mereka sangat akrab, sering gowes bareng, main bola bersama-sama, mengaji bersama-sama, bahkan Zidan sering minta dibuatkan es teh oleh ayahnya. Kata Zidan es teh buatan ayahnya yang paling enak,” lanjut Umi.
Ayah mertua almarhum, Bawuni mengatakan bahwa menantunya adalah sosok suami yang sangat bertanggung jawab. Meski pendiam tetapi almarhum sangat ceria jika bersama keluarganya. Istri dan anak-anaknya diperlakukan dengan sangat baik.
Istri almarhum menambahkan, almarhum suaminya seperti sudah mempunyai firasat mengenai kepergiannya. “Malam sebelum berangkat almarhum suami saya memaksa membelikan makanan kesukaan saya, padahal waktu itu sudah jam 12 malam dan saya bilang besok lagi saja. Tapi dia ngeyel untuk membelikan. Suami saya bilang besok kan kamu mau ditinggal Kalo nanti aku sudah pergi kan gak ada yang bisa belikan lagi kamu lele bakar kata suami saya,” tambahnya.
Selain melakukan LDP Tim juga melakukan asesmen kebutuhan dan pengumpulan data kependudukan anak-anak para ABK Nanggala 402 untuk selanjutnya akan diberikan bantuan oleh pemerintah. Anak-anak yang masih berusia dibawah 18 tahun akan diberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial berupa perlengkapan bayi, mainan, alat tulis, buku dan makanan atau minuman suplemen untuk anak.
Bagikan :